Alun Alun Malang, Paru Paru Kota Yang Menghadirkan Keindahan dan Bisa Dikunjungi Tanpa Dipungut Biaya

Lokasi: Jalan Merdeka Selatan, Kauman, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119
Maps: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka: 24 Jam
Telepon: (0341) 352712

Paru Paru Kota❤️

Kota Malang sekarang ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata dengan sejumlah keindahan alam serta pesona yang ditawarkan.

Apalagi ada banyak kawasan wisata dan lokasi liburan menarik yang bisa ditemukan di sini. Salah satu spot paling sayang untuk dilewatkan adalah Alun-alun kota atau Alun-alun Merdeka Malang.

Objek wisata yang terletak di pusat kota Malang dan berdekatan dengan Batu ini baru saja direnovasi atau revitalisasi.

Dengan mengusung desain serta konsep baru, tentu saja area bernilai sejarah tinggi ini menjadi salah satu lokasi liburan menyenangkan. Selain berfungsi sebagai taman hijau dan penyejuk alami, spot tersebut juga bisa dijadikan tempat rekreasi.

Revitalisasi Alun Alun❤️

Seperti yang sudah dibahas di awal bahwa spot tersebut baru saja direvitalisasi serta renovasi secara total. Dengan desain terbaru, ada banyak hal menarik bisa ditemukan di sini.

Salah satunya adalah area air mancurnya yang bisa dijadikan sebagai background foto atau gambar menarik. Di malam hari, spot tersebut menyajikan keindahan tiada duanya.

Menginjakkan kaki ke Alun-alun dijamin tidak akan membuatmu rugi. Tidak sedikit muda-mudi yang berpacaran sengaja datang ke sini untuk menikmati keindahan dan keromantisan suasana spot tersebut.

Selain air mancur, atap payung dengan konsep melayang atau bergelantungan ini juga terlihat sangat menarik untuk dijadikan lokasi foto selfie.

Meski memiliki konsep berbeda dengan taman tempo dulu, namun Alun-alun Merdeka Malang tersebut tidak menghilangkan asal usul spot-nya.

Payung yang bergelantungan dan terhubung dengan pepohonan rindang di sekitar area taman, sekilas mirip dengan pemandangan di Jalan Otista Bandung.

Bukan hanya itu saja, di sini juga ditemui burung-burung merpati sehingga membuat taman tersebut semakin cantik dan indah.

Taman Alun-alun Merdeka Malang tersebut juga dekat dengan beberapa area mulai dari kawasan kuliner hingga tempat peribadatan seperti gereja dan Masjid “Jami’.

Area Alun-alun Merdeka Malang ini bahkan juga kerap digunakan sebagai tempat untuk sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Selain Tempat Ibadah❤️

Di sini juga sudah disediakan berbagai macam penginapan murah seperti hotel ataupun lainnya. Tidak heran di tahun 2017, Alun-alunmenjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia.

Untuk memanjakan para wisatawan atau masyarakat di sekitar, di sini juga terdapat satu faasilitas yang bisa digunakan buat santai yaitu mini gazebo.

Salah satu hasil program revitalasi Alun-alun ini adalah adanya mini Gazebo yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk bersantai menikmati suasana alam sembari melihat air mancur.

Didukung dengan adanya akses free wifi, membuat para pengunjung terutama anak-anak muda semakin betah berlama-lama di Alun-alun tersebut.

Selain gazebo, di sini juga disediakan bangku taman yang nyaman. Tak heran, di bulan Ramadhan banyak anak-anak muda dan warga sekitar senang duduk santai sembari menunggu waktu berbuka dan menikmati jajanan kuliner lezat di Alun-alun tersebut.

Bagi para pelancong yang ingin berolahraga, bisa menggunakan jalur sepeda sambil berkeliling di sekitar Alun-alun Merdeka tersebut.

Selain jalur sepeda, ada pula jalur untuk pejalan kaki tertata rapi dan cukup nyaman jika ingin sekedar bersantai menikmati keindahan Alun-alun.

Di sini juga sudah ada area toilet serta ruang khusus menyusui. Hal ini tentu saja untuk memudahkan para pengunjung terutama ibu-ibu menyusui. Dan di salah satu sudut Alun-alun bahkan tersedia tempat bermain anak-anak.

Rute Menuju Lokasi❤️

Lokasi Alun-alun kota Malang ini terletak di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen dan berada di antara ruas Jalan Merdeka Barat, Utara, Timur serta Selatan.

Letaknya berada persis di depan Masjid Agung Jami’ Kota Malang. Untuk menuju ke kawasan wisata ini para pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum.

Jika berangkat dari bandara hanya menempuh jarak sekitar 13 km dari bandara sementara dari terminal Arjosari kisaran 8 km saja.

Sedangkan jika dari Terminal Landungsari sekitar 9 km. Agar lebih mudah, para wisatawan bisa menggunakan aplikasi Google Maps untuk menampilkan peta dan denah menuju tempat ini.

Bagi yang berangkat dari terminal Arjosari atau dari kota Surabaya bisa mengambil jalur ke arah Jl. Raya Malang. Setelah itu lanjutkan perjalanan ke Gempol – Jl. A. Yani dan lurus saja hingga di pertigaan Jalan Borobudur.

Lalu masuk ke Jl. Letjend S. Parman – RSUD Dr. Saiful Anwar dan lurus ikuti jalan ke perempatan Kayu Tangan atau BCA. Dari Gereja Kayu Tangan lanjutkan perjalanan ke arah Alun alun Kota Malang.

Sementara jika dari arah stasiun, para pengunjung bisa menuju ke Jl. Kertanegara kemudian ke Alun Alun Tugu atau Balai Kota Malang – Jl. Simpang Mojopahit dan juga Gereja Kayu Tangan. Dari sini ikuti jalan utama ke arah Taman Kota Malang.

Jalur lainnya yaitu dari Terminal Landungsari atau kota Batu. Dari sini para pengunjung bisa menuju ke Jl. Raya Tlogomas – Jl. M.T Haryono dan lurus saja ketika di pertigaan jalan Gajayana.

Kemudian ambil ke jalan MT Haryono dan lurus di area perempatan Jembatan Suhat serta menyambung ke Jl. Mayjend Panjaitan.

Kemudian pilih jalur lurus di area pertigaan jalan Bogor – Jl. Mayjend Panjaitan hingga nanti bertemu pertigaan Mc. Donalds Kayu Tangan.

Dari sini berbelok ke arah kanan menuju Gereja Kayu Tangan. Dan ikuti jalan utama menuju ke area Masjid Jami’.

Sejarah Asal Usul❤️

Di Malang ini terdapat 2 taman. Area pertama yang lebih awal hadir adalah Taman Merdeka dimana letaknya berada persis di depan Masjid Agung Jami’.

Pertama kali dibangun pada tahun 1882 dimana fungsi bangunan di sini memang berbeda dibandingkan di setiap distrik di Pulau Jawa.

Biasanya pendopo kabupaten ini akan berdekatan dengan kantor asisten residen, sementara di Malang berbeda. Di sini memang dibangun sebagai tempat resmi pemerintah kolonial kala itu.

Meski begitu pemerintah Belanda kurang menyukai desain dan juga fungsinya. Oleh sebab itu dilakukan revitalisasi.

Di tahun 1914, usai Malang kala itu memiliki status sebagai gementee membuat pusat pemerintahan akhirnya dipindahkan ke area balaikota Malang dan juga ke taman J.P. Coen Plein di dekatnya.

Kemudian Alun-alun merdeka ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat guna berkumpul dan juga berekreasi bersama keluarga.

Seiring berjalannya waktu banyak penjual datang ke sini. Sehingga area ini cukup terkenal bagi kalangan masyarakat lokal pada saat itu.

Sedangkan Alun-alun Tugu atau J.P Coen Plein ini lebih bersifat pemerintahakan kolonial. Sehingga jarang masyarakat lokal menginjakkan kaki ke sana.