Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo, Tempat Terbaik untuk Menenangkan Diri di Dieng

Lokasi: Theater, Jl. Raya Dieng, Dieng, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354
Map: KlikDisini
HTM: Rp 10.000,-
Buka/Tutup: 06.00 – 18.00 WIB
Telepon:

foto by instagram.com/ainun_ai/

Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo merupakan destinasi wisata yang termasuk dalam kawasan Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau). Batu pandang ini berada di ketinggian 2010 mdpl, menyuguhkan pemandangan alam istimewa untuk dipandang.

Selain itu, kontur wilayah Dieng yang area pegunungan, wajar saja bila tampak deretan bukit nan indah, telaga-telaga memukau, candi serta gua-gua yang memiliki kisah mistis atau legenda tersendiri di kalangan masyarakat.

foto by instagram.com/wonosobolike/

Dulu, objek wisata batu pandang ratapan angin belum banyak mendapat perhatian para pengunjung wisata Dieng. Namun, seiring berjalannya waktu kini menjadi destinasi favorit karena menawarkan refreshing yang berbeda.

Sejarah dan Mitos Tentang Batu Ratapan Angin Wonosobo

Sebelum membahas tentang keindahan alam serta daya tariknya, sejarah mengenai batu ratapan angin tak kalah menarik untuk diketahui. Batu ini juga disebut batu pandang dieng atau batu pandang telaga warna.

foto by instagram.com/dimas.suryo.p/

Dimana sebenarnya berupa dua batu bertumpukan berada di atas bukit yang terletak di kawasan telaga warna. Dari namanya mungkin terdengar sedikit aneh dan menyimpan misteri. Mungkin kamu berpikir namanya itu karena batu ini tempat yang cocok untuk meratapi nasib.

Menghadap ke pemandangan indah ditambah hembusan angin yang terkadang menimbulkan bunyi, rasanya pas untuk menenangkan diri. Karena itulah disebut batu ratapan angin. Padahal tidak begitu, menurut masyarakat sekitar terdapat kisah dibalik tempat ini.

foto by instagram.com/zhimam.gunardho/

Konon dulunya, di tempat ini hidup pangeran tampan bersama istrinya yang cantik jelita. Mereka berdua hidup rukun, sampai suatu saat ada cobaan yakni kehadiran orang ketiga yang menggoda istri. Lama- kelamaan sang istri goyah, dia mulai berpaling dari pangeran dan selingkung.

Lanjut:  10 Foto Bukit Love Jepara, Lokasi Alamat, Jam Buka Tutup, Keindahan Kenuikan, Misteri Mitos + Akses Jalan Menuju Wisata

Sampai pada akhirnya, pangeran tahu perselingkungan istrinya dengan orang ketiga di hutan dekat telaga warna. Pangeran marah sekali dan berkelahi dengan orang ketiga itu. Berkat kesaktian yang dimilikinya, sang pangeran mengutuk istrinya menjadi batu tertunduk.

foto by instagram.com/fivehelga555/

Sementara orang ketiga dikutuk menjadi batu berdiri. Setelah itu, pangeran kerap berkunjung ke tampat ini. Hembusan angin kencang menembus bebatuan yang menimbulkan bunyi diyakini masyarakat sebagai ratapan kesedihan dan penyesalan istri pangeran.

Itulah kisah tentang batu ratapan angin wonosobo yang masih belum tentu kebenarannya. Dibalik benar atau tidaknya, percaya atau tidaknya menjadi penghias objek wisata ini.

Daya Tarik Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo

foto by instagram.com/deny_edzaf/

Posisi kedua batu tersebut di tempat yang tinggi, dikelilingi pepohonan dan semak belukar. Udaranya sangat sejuk karena hembusan angin cukup besar, tak heran kalau menghasilkan gemerisik halus bagaikan ratapan atau siulan.

Letak batu ini strategis untuk menyaksikan lanskap objek wisata telaga warna dari ketinggian. Akan indah sekali pemandangannya ketika matahari sudah naik. Sebab, pembiasan sinar matahari pada telaga warna menghasilkan warna-warna menakjubkan.

foto by instagram.com/soin_zhang/

Ketika diatas batu, kamu akan melihat gambaran alam yang memukau, dimana telaga warna bersanding dengan telaga pengilon dan berlatarkan area perbukitan serta pegunungan hijau. Sungguh panorama alam langka, sungguh memanjakan mata.

Belum lagi udara sejuknya, bisa mendamaikan batin dan menghilangkan kegerahan. Kamu pun dapat melihat dengan jelas perbedaan antara telaga warna yang penuh sulfur dan telaga pengilon yang airnya jernih seperti cermin dari batu ratapan angin ini.

foto by instagram.com/da2nk20/

Bagi pecinta fotografi, kawasan ini dapat menjadi tujuan terbaik untuk mengabadikan gambar alam baik untuk seni, selfie ataupun prewedding. Dari batu pandang, kamu pun akan menyaksikan keeksotisan Kawah Sikidang, Candi Bima serta tempat eksplorasi Gas Pertamina.

Lanjut:  Nilai Historis Dibalik Museum Masjid Agung Demak

Kalau ingin lebih puas, cobalah menyusuri jembatan merah putih yang menghubungkan antara dua bukit dekat batu pandang. Setelah puas menikmati alamnya, kamu bisa turun mencoba beberapa wahana seperti flying fox.

foto by instagram.com/wonosobohitz/

Fasilitas, Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Batu Pandang Ratapan Angin

Di sekitar tempat wisata Batu Ratapan Angin, sudah tersedia fasilitas lengkap untuk para pengunjung. Ada area parkir, toilet, warung-warung kecil area camping, flying fox dan masih banyak lagi.

Sedangkan jam buka objek wisata ini pukul 06.00 – 18.00 WIB, setiap hari dari Senin sampai Minggu. Harga tiket masuknya hanya Rp 10.000,- di pos penjagaan letaknya di kaki bukit. Kalau ingin menikmati flying fox, kamu cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000,-.

Letak dan Akses Menuju Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo

foto by instagram.com/lisasa91/

Lokasi Batu Pandang Ratapan Angin terletak di Theater, Jl. Raya Dieng, Dieng, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354. Dari wisara Dieng Plateau Theater hanya berjarak sekitar 50 meter menuju pos penjagaan.

Setelah masuk dari pos penjagaan kaki bukit butuh waktu kurang lebih selama 10 – 15 menit. Jalannya menanjak dan berdebu, butuh sedikit perjuangan mencapainya. Namun, setibanya di batu pandang, rasa lelah letih segera hilang karena menyaksikan gambar alam eksotis di depan mata.

Belum lagi melihat area perkebunan wortel, kentang, cabe dan beberapa tanaman lain, sungguh bisa menghibur diri yang sedang galau.

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!