Candi Dadi Yang Unik dan Penuh Misteri

Lokasi: Desa Wajak Kidul, Boyolangu, Betak, Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, 66291
Map: KlikDisini
HTM: Rp 5.000,-/orang
Buka-Tutup: Setiap hari, 24 jam
Telepon:

foto by instagram.com/andri_tim_perintis_pesonakita/

Alamat Candi Dadi di Dusun Mojo, Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur. Candi ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dari candi candi lainnya. Dadi berada pada ketinggian 360 meter dari permukaan laut, dan juga berada di tengah-tengah areal kehutanan RPH Kalidawir.

Berikut beberapa deskripsi dari Candi Dadi. Dadi merupakan bagian dari kompleks percandian di area perbukitan Desa Wajak Kidul bagian selatan. Terdapat empat perbukitan, Keempat nya masing-masing terdapat satu buah candi, dan Dadi berada di puncak paling atas/tinggi.

foto by instagram.com/tulungagungtourism/

Sedangkan di bukit bagian bawah, terdapat Candi Gemali, Buto, dan Urung (Bubrah), yang kemudian membentuk deretan yang urut, dari yang paling rendah, ke yang paling tinggi. Sayangnya Gemali, Buto, dan Urung hanya tinggal puing-puing saja. Dan uniknya Dadi masih tetap berdiri kokoh sampai saat ini.

Situs sejarah ini tidak memiliki arca, ataupun tangga. Sehingga untuk naik ke atas bangunan harus menggunakan tangga bambu. Sedangkan bentuk denah nya berbentuk bujur sangkar, dengan detail ukuran panjang 14 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 6.5 meter.

Material Dadi terbuat dari bebatuan andesit, yang terdiri dari batur, dan kaki candi. Bagian atas batur tersebut ialah kaki candi yang berdenah segi delapan. Di permukaannya nampak ada bekas tembok yang berpenampang bulat.

foto by instagram.com/andri_tim_perintis_pesonakita/

Menurut perkiraan bekas tembok tersebut adalah sebuah sumur, dengan diameter 3.35 meter, dan kedalaman 3 meter. Anehnya di sumur tersebut setiap musim penghujan tiba, tidak pernah ada air yang menggenang di dalamnya.

Lanjut:  Daftar Tempat Jual Beli Mobil Bekas Terpercaya di Jawa Timur, Adakah Sedan Atau Jazz?

Air air tersebut langsung masuk, terserap ke dalam. Masyarakat sekitar beranggapan, sumur ini langsung tembus ke pantai selatan.

Dadi dari awal berdiri sampai dengan sekarang belum pernah sekalipun dipugar. Sehingga tiap detail dari bangunannya adalah bangunan asli. Karena letak Dadi berada di perbukitan paling atas, masyarakat sekitar sering beranggapan bahwa puncak bukit tersebut adalah tanah yang suci.

foto by instagram.com/tulungagungtourism/

Dan mereka percaya bahwa di tanah yang suci tersebut adalah sebagai tempat berkumpulnya para arwah-arwah leluhur mereka. Kepercayaan ini sudah ada sejak jaman prasejarah hingga saat ini, dan Dadi masih kerap dijadikan sebagai tempat pemujaan.

Selain itu fungsi Dadi juga sebagai tempat pengabuan, pembakaran jenazah, terutama untuk tokoh dan orang penting pada masanya, selamatan, dan untuk berdoa. Doa ataupun upacara biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu saja. Misalnya setiap tanggal 1 suro,

Menurut beberapa sumber, sumur yang berada di bagian tengah bangunan Dadi diperkirakan berasal dari candi yang bercorak Hindu. Menurut perkiraan tempat ini ialah peninggalan sejarah dari Kerajaan Majapahit pada sekitar abad XIV, hingga akhir abad ke XV.

foto by instagram.com/genius_radio/

Selain itu, tempat ini kerap disebut memiliki aura mistis yang kuat, penuh misteri, dan keramat. Menurut cerita masyarakat, atau kisah yang kemudian menjadi legenda dan berkembang, dahulu kala ada seorang pangeran yang datang ke Desa Kedungjalin.

Kedatangan pangeran tersebut ialah untuk melamar seorang putri yang sangat cantik. Putri tersebut sebenarnya tidak ingin menerima niat baik sang pangeran. Namun karena tidak sampai hati untuk menolaknya secara langsung, sang putri pun mengajukan beberapa permintaan kepada sang pangeran.

foto by instagram.com/andri_tim_perintis_pesonakita/

Permintaan/syarat dari putri tersebut ialah, sang pangeran harus bisa membangun empat buah candi dalam satu malam. Pangeran menyanggupinya. Baginya persyaratan yang diminta si putri tidaklah sulit. Putri pun tidak menyangka ternyata pangeran mampu mengerjakan permintaannya dengan mudah.

Lanjut:  9 Info Penting Tentang Predator Fun Park Batu, No.1 yang Paling Ditunggu-Tunggu

Kemudian putri pun kembali berpikir untuk menggagalkan usaha sang Pangeran. Pada saat pengerjaan candi yang ke 4 dan hampir selesai, sang putri memerintahkan kepada para wanita di desanya untuk membunyikan lesung, sebagai pertanda bahwa pagi segera datang.

Sang pangeran pun kaget bukan main. Dikiranya malam telah lewat dan berganti pagi. Dan pada akhirnya pembangunan candi yang ke-4 pun tidak terselesaikan.

foto by instagram.com/kelana.indonesia/

Kemudian sang pangeran menyadari ternyata hari masih gelap, dan ia merasa tertipu oleh ulah si putri. Karena murka, sang pangeran kemudian mengutuk seisi desa tersebut, bahwa para wanitanya tidak akan mendapatkan jodoh, kecuali jika mereka telah masuk usia senja.

Entah karena masih berkaitan dengan kutukan atau bukan, tetapi memang kebanyakan perempuan di Dusun Kedungjalin sampai dengan saat ini baru bisa bertemu dengan jodoh mereka setelah memasuki usia senja.

foto by instagram.com/reza_ajengmei/

Itulah asal usul bangunan yang ke-4 dinamakan Urung (bahasa Jawa), yang artinya belum, karena bentuknya yang tidak sempurna. Sedangkan penamaan Candi Dadi ialah, karena bangunan ini satu-satunya yang utuh/jadi. Sehingga dinamakan Candi Dadi.

Rute, Akses, dan Jalur Menuju Candi

Jika anda ingin menuju lokasi Candi Dadi dari kota Tulungagung, ambil arah ke selatan menuju jalan utama Kecamatan Boyolangu. Ada dua jalur untuk menuju tempat tersebut, yaitu jalur barat, dan timur. Jalur timur tergolong mudah untuk dilalui.

foto by instagram.com/lingkaran_tulungagung/

Begitu anda masuk jalan raya yang menuju ke Desa Wajak Kidul, anda akan menemukan sebuah gapura besar dengan tulisan aksara jawa. Sedangkan jika anda memilih jalur barat, anda akan melewati rumah-rumah penduduk.

Jika anda dari arah utara, dan setelah menjumpai pertigaan Desa Sanggrahan, kemudian lanjutkan perjalanan ke kiri sekitar 1 KM. dari situ sudah terlihat adanya papan petunjuk di sebuah gang, menuju perbukitan Dadi.

Lanjut:  Pantai Siring Kemuning Bangkalan Madura

Sedangkan jarak yang ditempuh menuju Candi Dadi dari puncak bukit ialah sekitar 3 KM, dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Jalur yang akan kita lewati untuk menuju Dadi ialah jalan setapak.

foto by instagram.com/wid_utomo/

Kita juga akan melewati beberapa tempat dengan trek yang cukup berat, terutama pada lokasi 200 meter menjelang puncak. Jika keadaan normal, biasanya kita akan memerlukan waktu sekitar satu jam perjalanan.

Jangan lupa untuk membawa perbekalan seperti makanan dan minuman dari rumah. Karena jarak yang ditempuh cukup jauh dan melelahkan. Belum lagi apabila anda berhenti beristirahat atau sekedar mengambil gambar ataupun foto.


Satu pemikiran pada “Candi Dadi Yang Unik dan Penuh Misteri”

  1. 3x naik lewat jalur barat tp blm prnh smpai Candi Dadi 😭😭😭😭😭😭 hanya smpai Bukit prtma adakan reboisasi disitu dan turun lewat jalur timur /tangga seribu

    Balas

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!