Candi Tegowangi Merupakan Peninggalan Kerajaan?

Lokasi: Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur 64155
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka Tutup: 07.00 – 15.00
Telepon: 0857-0741-3286

Peninggalan peradaban kuno di Indonesia begitu banyak. Mulai dari candi, prasasti, bekas kerajaan dan masih banyak lainnya. Tak ayal peninggalan-peninggalan tersebut dari dulu mulai diburu dan dijaga untuk menjaga keberadaannya dan dijadikan sebagai pengetahuan sejarah dari bangsa ini.

Kediri adalah salah kota yang memiliki banyak peninggalan peradaban kuno. Kota yang terkenal dengan makanan khasnya, yaitu nasi pecel Puhjarak dan tahu kuning ini tak hanya memiliki tempat wisata alam yang indah.

foto by instagram.com/kediri.cetar

Kediri juga juga menyimpan cerita sejarah yang penting didalamnya. Banyak artikel makalah yang membahas legenda mitos misteri beberapa peninggalan kuni di sini, seperti Wikipedia. Fungsi, keunikan dan letak di peta juga menjadi bahasan di dalamnya.

Ada sebuah candi di Kediri yang begitu terkenal. Candi ini bernama Candi Tegowangi. Bangunan ibadah ini terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan. Jarak alamat wisata sejarah ini dengan pusat kota Kediri hanya sejauh 4 km. Tentu sangat dekat.

Dimensi Bangunan❤️

Dimensi Candi Tegowangi terbilang kecil jika dibandingkan dengan candi Borobudur di Yogyakarta. Ketinggan tempat peribadatan ini sendiri kurang lebih 4,35 meter dengan panjang dan lebar yaitu 11,20 meter x 11,20 meter.

foto by instagram.com/kampunginggris_pare_kediri

Candi Tegowangi menghadap ke Barat. Penyusun bangunan ini dari batu andesit. Namun keadaannya tidak utuh lagi, melainkan hanya menyisahkan bagian kakinya saja. Bangunan ini sudah tidak seperti dulu lagi, karena telah mengalami pemugaran pada tahun 1983 sampai 1984.

Lanjut:  10 Barbershop Terbaik di Kediri Yang Banyak Diminati Karena Hasilnya Bagus dan Murah

Ada Relief❤️

Walaupun hanya menyisahkan bagian kakinya saja, candi ini masih memiliki cerita dari reliefnya. Relief ini dapat dilihat dari dinding kaki bangunan ini. Relief ini merupakan sebuah pengertian gambar yang menceritakan kisah Sudamala.

foto by instagram.com/nuansalika

Namun cerita ini belum selesai, karena sisi Utara dari dinding kaki candi tersebut belum terpahat dan sisi Barat juga masih belum terpahat sepenuhnya. Kedua bagian tersebut merupkan relief yang menceritakan bagian akhir Sudamala.

Kisah Sudamala yang terpahat di dinding kaki candi ini mengisahkan tentang Bhatari Durga dan para Pandawa. Awal kisah ini ketika Kunti menghadap Bhatari Durga di Kuburan Setra Gandamayu.

foto by instagram.com/nuansalika

Tujuan Kunti saat itu adalah untuk meminta perlindungan agar para Pandawa selamat dalam perang Bharatayudha. Kunti khawatir dengan dua raksasa sakti, Kalantaka dan Kalanjaya saat itu membantu kubu Kurawa.

Bhatari Durga menerima permintaan Kunti, namun ada syarat, yaitu Sadewa diberikan padanya. Kunti tentu tidak menyetujui permintaan Durga, namun karena saat itu dirasuki oleh Kalika, akhirnya Kunti menyetujui permintaan tersebut.

foto by instagram.com/batik_cittaka_dhomas

Durga kemudian meminta Sadewa untuk meruwat dirinya dengan bantuan Bhatara Guru yang masuk ke dalam tubuhnya. Ruwat ini berhasil dan membuat Durga kembali menjadi Dewi Uma/ Parwaati yang berparas cantik.

Dari peristiwa ini, Sadewa dinikahkan dengan anak Pendeta Tambrapetra sebagai ucapan terima kasih. Kisah Sudamala ini dapat dibaca dengan cara berlawanan arah jarum jam atau praswaya.

Peninggalan Kerajaan
❤️

foto by instagram.com/nuansalika

Dibangunnya candi dulu memiliki tujuan khusus. Sangat berbeda dengan saat ini yang mana dibangun memang untuk tempat peribadatan. Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat pendermaan Bhre Matahun. Informasi ini berasal dari Kitab Paraton.

Mengutip informasi dari Wikipedia, dalam kitab Negarakertagama dijelaskan jika Bhre Matahun meninggal pada 1.388 masehi. Dari sini diperkirakan jika bangunan ini dibangun pada tahun 1.400 saat masa kerajaan Majapahit.

Lanjut:  5 Daftar Pilihan Bioskop Paling Oke di Kediri dan Sekitarnya, Favorit Para Movie Mania

Inilah yang menjadikan bangunan sejarah ini unik. Walaupun berada di kota Kediri, ternyata bangunan ini peninggalan kerajaan Majapahit.

foto by instagram.com/manktya

Bangunan bersejarah ini pertama kali dilaporkan oleh N. W. Hoepermans, kemudian R.D.M. Verbeek, J. Knebel (1902), dan P.J. Perquin (1915). Belum diketahui secara pasti siapa penemu, namun jika melihat penulis laporan pertama kali, bisa jadi N. W. Hoepermans.

Hal Dapat Dilakukan❤️

Mengabadikan momen tentu menjadi kegiatan utama jika berada di tempat wisata sejarah. Tempat cocok sekali bagi para penyuka seni fotografi, karena membuat foto dengan objek candi saja dan menjadikannya menawan tentu memerlukan teknik.

foto by instagram.com/endriekaprast

Terlepas hal itu, tidak perlu juga menjadi fotografer profesional. Bagian terpenting adalah momen bersama keluarga ketika berkunjung ke candi ini harus diabadikan dengan lensa kamera. Selain itu, pengetahuan akan sejarah zaman dulu juga dapat diperoleh. Setidaknya sudah peduli terhadap peninggalan orang di masa lalu.

Cara Menuju Lokasi❤️

Perjalanan menuju tempat wisata sejarah Kediri ini sangatlah mudah dan dapat ditempuh dengan kendaraan beroda dua maupun empat. Perjalanan dimulai dari Alun-Alun Pare.

Dari sini kemudian ambil arah Barat menuju ke jalan Jendral Sudirman dan lurus hingga kurang lebih 5,5 km hingga berjumpa dengan SDN Tegowangi di kanan jalan.

Di sekolah dasar ini akan ada pertigaan, silahkan ambil arah kanan dan sampailah di Candi Tegowangi. Perjalanan menuju ke Candi Tegowangi juga dapat dilakukan dari arah yang lain, yaitu dari Simpang Lima Gumul. Dari sini silahkan ambil arah ke Pare dan cukup ikuti hingga sampai di monumen Garuda Pancasila.

Setelah sampai di monumen, silahkan ambil arah kiri dan lurus hingga kurang lebih 2,9 km akan ada SDN Tegowangi. Lokasi candi ini hanya berjarak kurang lebih 1,5 km dari sekolah dasar tersebut.

Lanjut:  10 Daftar Rekomendasi Tempat Makan Enak di Wilayah Kediri Yang Murah dan Wajib Kamu Coba

Harga Tiket Masuk
❤️

Umumnya memasuki sebuah tempat wisata sejarah, seperti kompleks percandian dikenakan biaya tiket masuk. Namun dari beberapa informasi yang didapatkan, ternyata memasuki tempat wisata Candi Tegowangi tidak memerlukan tiket masuk.

Mungkin hal ini dimaksudkan agar banyak orang yang mengunjungi tempat wisata sejarah ini.

foto by instagram.com/endriekaprast

Candi Tegowangi mulai buka pukul 07.00 dan tutup pada pukul 15.00. Waktu yang paling tepat mengunjungi objek wisata sejarah ini adalah saat pagi dan sore. Pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00 dan 14.00 – 15.00.

Namun waktu terbaik adalah pagi hari, karena sore masih cenderung panas.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!