De Mata Trick Eye Museum Surabaya – TUTUP PERMANEN

Lokasi: Surabaya Town Square, First Level I 73, Jl. Hayam Wuruk No.6, Sawunggaling, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60242
Map: Klik Disini
HTM: Rp.35.000 per Orang
Buka Tutup: TUTUP PERMANEN
Telepon: (031) 5634242

Hilangkan kesan angker, suram dan serius saat membayangkan tentang suasana museum, karena De Mata Trick Eye Museum Surabaya bakal menyajikan museum dengan nuansa yang berbeda, santai, lucu, unik, menarik dan tidak membosankan.

Siapapun yang datang ke sini dan dari kategori usia berapapun, sepanjang tahu seperti apa foto yang menarik, maka dipastikan akan betah untuk berlama-lama di dalam museum.

De Mata Trick Eye Museum Surabaya memang merupakan objek wisata foto yang bisa diibaratkan sebuah studio foto raksasa dengan koleksi ratusan gambar Tiga Dimensi yang memberikan efek nyata saat dituangkan ke dalam sebuah foto.

Terlebih gambar-gambar yang ditampilkan telah dilengkapi dengan teknologi AR (Augmented Reality) yang dapat di download di Playstore dengan menggunakan smartphone, menjadikan hasil foto yang diambil di museum ini seolah benar-benar real.

Foto By @cruisewahyu

Kehadiran De Mata Trick Eye Museum memang untuk memanjakan mereka yang gemar berselfie dengan latar belakang objek-objek yang unik.

Lewat gambar-gambar yang dihadirkan, pengunjung dapat berfoto seolah-olah berada di manca negara, di lokasi yang ekstrim, selfie bersama tokoh-tokoh terkenal atau dengan cartoon figure, berpose di tempat anti gravitasi, dan sebagainya.

Seiring dengan semakin banyaknya pengguna sosial media dan semakin ngetrendnya aktifitas “pamer foto” di berbagai situs jejaring sosial.

Utamanya oleh mereka yang masih berusia muda, membuat De Mata Trick Eye Museum pun semakin dibanjiri pengunjung. Hal itulah yang membuat pihak pengelola merasa perlu untuk membuka wisata sejenis di berbagai tempat.

Setelah sukses melayani masyarakat Semarang, Jawa Tengah, De Mata Trick Eye Museum juga hadir di Jogja yang beralamat di XT Square, JL. Veteran 150 – 151, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum sejenis ini pun didirikan di Tangerang untuk melayani masyarakat Jakarta, Bandung dan sekitarnya.

Kemudian di Kota Jambi untuk memfasilitasi para narsisisme yang ada di provinsi tersebut, serta membuka De Mata Trick Eye Museum Sby untuk memanjakan masyarakat Jawa Timur yang hobby bergaya di depan kamera.

Mengenal Lokasi❤️

Foto By @ejakambang.id

Didirikan di Yogyakarta oleh Petrus FX Kusuma pada 22 Desember 2013, De Mata Trick Eye Museum langsung menyedot perhatian para wisatawan.

Pasalnya, konsep wisata yang diusung memang berbeda dan menjadi satu-satunya objek wisata foto yang ada di Indonesia.

Apalagi lokasi dari Museum ini sangat strategis, karena hanya butuh waktu sekitar 15 menit dengan naik bus TransJogja jika ditempuh dari Malioboro.

Museum yang semula memiliki koleksi 200 gambar 3D tersebut hanya dalam waktu setahun telah mengembangkan diri dengan membuka De Mata 2 yang mengoleksi 50 gambar 3D ditambah wahana 4D serta mirror illusion.

Dengan wahana yang tersedia, memungkinkan bagi pengunjung untuk dapat mengambil gambar dari berbagai dimensi dengan latar belakang gondola di Pegunungan Alpen.

Lalu kastil di Negeri Belanda dan berbagai tempat lainnya yang ada di dunia, seperti di Korea, Jepang, Mesir dan masih banyak lagi.

Tersedia pula kostum yang sesuai dengan background foto serta area studio yang dilengkapi dengan teknologi greenscreen.

Tidak menunggu waktu lama, De Mata kembali membuat gebrakan dengan membuka wahana 5 Dimensi yang memiliki koleksi sekitar 100 patung 5D yang dibuat oleh seniman lokal Jogja.

Patung-patung tersebut terdiri dari berbagai karakter, mulai dari tokoh-tokoh dunia, pahlawan nasional, artis dan selebritis sampai dengan cartoon figure dan super hero.

Belum puas dengan upaya pengembangan yang dilakukan, pada 22 Juni 2024, De Mata membuka D’Walik Illusion Room Museum.

Wahana ini menyuguhkan 27 ruangan tematik dengan bentuk yang unik, inovatif dan spektakuler. Sebanyak 27 ruangan yang ada, disetting dengan pemasangan secara terbalik.

Lanjut:  Rekomendasi Villa Mewah di Surabaya, Harga Termurah Rp.249.000 Per Malam

Berbagai tema disajikan dalam ruangan-ruangan tersebut, seperti setting rumah sakit jiwa, ruangan yang seolah dipenuhi harta karun, studio musik dan masih banyak lagi tema lainnya untuk dapat membuat pengunjung berpose out of the box.

Berbagai pengembangan yang dilakukan, membuat area yang ditempati De Mata pun semakin luas yakni sekitar 2.500 meter persegi.

Foto By @stevanmanuky

Di atas lahan tersebut, selain diisi dengan wahana-wahana untuk berfoto ria, juga tersedia berbagai macam fasilitas seperti: massage (body massage dan foot massage).

Kemudian ada Gelaria yang menjual minuman dengan 50 varian rasa, De Cafe untuk memanjakan perut serta merchandise yang menjual oleh-oleh khas De Mata.

Selain terus berinovasi di tanah kelahirannya, Yogyakarta, De Mata juga melebarkan sayap ke luar daerah. Sasaran pertama yang dituju adalah Surabaya dengan membuka museum di Golden City Mall sebelum akhirnya pindah ke Surabaya Town Square.

Ekspansi berikutnya dilakukan ke Kota Jambi dengan membuka museum 3D di Jambi Town Square pada Bulan Desember 2015.

Terakhir menyapa warga Jabodetabek dengan membuka museum yang sama di Mall Metropolis Tangerang pada bulan Desember 2016.

Meski berlokasi di 3 tempat berbeda, namun karena dikelola oleh managemen yang sama, membuat ketiga museum 3D tersebut memiliki sejumlah persamaan.

Yaitu menampilkan koleksi gambar 3D dengan berbagai tema sebanyak 100-an gambar dan dengan harga tiket yang juga sama, yaitu: Rp.25.000 / Rp.30.000 untuk weekdays serta Rp.35.000 untuk weekend.

Sekilas Tentang
❤️

Foto By @glandtilung

Museum De Mata Trick Eye Surabaya, pertama kali dibuka bertempat di Golden City Mall pada 14 Desember 2014.

Karena lokasi yang kurang strategis membuat jumlah pengunjung tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Itu sebabnya, sejak 1 Juli 2015, lokasi museum dipindah ke Surabaya Town Square atau Sutos yang selama ini dikenal sebagai lokasi hang out favorit anak-anak muda.

Spot ini memiliki jam operasional paling panjang dibanding mall lainnya yang ada di Surabaya, karena pada hari-hari biasa tutup pada pukul 00.00 WIB dan saat weekend tutup pada jam 02.00 WIB.

Bertempat di Lantai Satu Surabaya Town Square dengan menempati area seluas 873 meter persegi, membuat De Mata Trick Eye Museum Surabaya sangat mudah dijangkau.

Karena mall berlantai 3 yang ini berada di pusat Kota Surabaya dan dapat dituju dari berbagai arah, baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun memanfaatkan sarana transportasi umum.

Untuk yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, tinggal menyusuri jalan dan memperhatikan papan petunjuk arah yang ditempatkan di hampir semua persimpangan yang ada di sepanjang jalan raya Kota Surabaya.

Jika masih merasa kesulitan, aktifkan saja GPS dan ketik Surabaya Town Square, maka akan Anda temukan peta petunjuk arah yang mengantar menuju ke lokasi.

Bagi yang menggunakan sarana transportasi umum, Sutos juga dapat diakses dari semua arah, baik dengan menggunakan taksi, bus kota maupun Angkot selama 1 x 24 jam.

Setelah sampai di depan Sutos, Anda tinggal naik ekskalator dan berhenti di dekat gerai Breadtalk, kemudian berbelok ke kanan.

Tepat di deretan paling ujung, Anda dapat menemukan Ticket Box De Mata Trick Eye yang berwarna merah menyala.

Jam buka dari studio foto raksana ini pada hari Minggu – Jumat pukul 10.00 – 00.00 WIB dan khusus hari Sabtu, jam operasional museum bertambah sampai dengan pukul 02.00 WIB.

Berwisata Foto
❤️

Foto By @nicky_diego

Setelah membeli tiket dan memasuki area museum, pengunjung akan disambut oleh sebuah ruangan yang bentuknya menyerupai sebuah labirin karena dibagi oleh papan-papan memanjang yang membentuk lorong dengan beberapa persimpangan.

Di dinding-dinding penyekat itulah terpasang lukisan 3D yang jika dijadikan background foto akan tampak seperti nyata. Karena itulah museum ini menamakan diri De Mata Trick Eye yang kurang lebih memiliki arti Trik Mengecoh Mata.

Lanjut:  Berlibur Ke Kenjeran Park Surabaya

Sebenarnya, tidak semua lukisan yang ada di meseum ini berbentuk 3D, tidak sedikit yang berupa gambar 2 dimensi.

Hanya saja, karena didesain sedemikian rupa lewat proses editing dan pengaturan lighting yang sempurna membuat gambar 2D memiliki efek sebagaimana lukisan 3D saat diabadikan dengan menggunakan kamera dan tertuang dalam gambar foto.

Pengaturan lighting tersebut bisa dilihat dari posisi lampu-lampu yang terpasang di atas semua lukisan yang ada di lokasi.

Lukisan-lukisan 3D dan 2D berefek 3D tersebut terdiri atas berbagai tema, seperti Publick Figure, Pemandangan, Fantasy, scenery, Adventure, serta yang lain.

Dengan memanfaatkan lukisan 3D tersebut sebagai background foto, Anda bisa seolah-olah berada di atas Tembok Besar China, bermain dengan panda di hutan bambu, berselancar di tengah besarnya ombak laut.

Memanjat tangga menuju ke angkasa, naik permadani terbang berlatarbelakang ornamen bangsa Mesir, meniti jembatan sempit yang terbentang di atas hamparan jurang yang dalam, dan berbagai background lukisan 3D menarik lainnya.

Foto By @stevanmanuky

Tersedia tangga lipat di beberapa objek foto yang mengharuskan pengunjung untuk menaikinya agar bisa memperoleh efek seolah berada di atas ketinggian.

Ada juga para petugas yang siap membantu apabila ada rombongan yang ingin berfoto bersama atau pengunjung dan butuh pengarah gaya agar memperoleh hasil jepretan sempurna.

Pada waktu-waktu tertentu, De Mata Trick Eye Museum Surabaya menggelar event-event khusus, seperti giveaway untuk spot-spot tertentu, Family Photo Contest, dan sebagainya.

Untuk Family Photo Contest misalnya, berupa ajang kompetisi foto bersama keluarga dengan latar belakang wahana yang ada di museum.

Event tersebut ada yang bersifat lokal atau khusus untuk pengunjung De Mata Trick Eye Museum Surabaya.

Ada juga yang sifatnya Nasional yang dapat diikuti oleh pengunjung De Mata, De mata 2, De Arca dan D’Walik yang ada di Yogyakarta, Jambi, Tangerang dan Surabaya.

Hadiah dari kontes foto tersebut mulai dari merchandise sampai dengan uang senilai jutaan rupiah.

Puas berfoto ria, pengunjung bisa berbelanja oleh-oleh berbagai jenis cinderamata yang beridentitaskan De Mata Trick Eye Surabaya di merchandise store yang ada di lokasi museum.

Beberapa jenis souvenir yang dijual dengan harga bersahabat tersebut diantaranya adalah kaos, stopi, mug, syal, gantungan kunci, sticker dan berbagai pernak-pernik menarik lainnya.

Harga Tiket Masuk
❤️

Foto By @nitaatriani

Untuk dapat memanfaatkan seratus lebih gambar 3D sebagai latar belakang foto, pengunjung dikenakan htm sebesar Rp.25.000 untuk hari Senin – Kamis, sedang pada hari Jum’at – Minggu, harga tiket masuk sebesar Rp.35.000.

Jika ingin gratis saat memasuki lokasi, datang saja tepat pada hari ulang tahun Anda dan tunjukkan kartu identitas diri kepada petugas di bagian tiket.

Dengan membayar tarif tersebut, Anda dapat memanfaatkan seluruh gambar 3D sebagai background foto sebanyak dan sepuas mungkin, mulai dari jam kedatangan sampai dengan jam tutup museum.

Tersedia tangga lipat yang terbuat dari stainless untuk membantu pengunjung yang ingin berfoto dengan efek di ketinggian, serta para petugas yang siap membantu membidikkan kamera untuk mereka yang ingin berfoto bersama seluruh rombongan.

Tidak hanya sekedar membantu menjepretkan tombol shutter count kamera, para petugas tersebut juga piawai dalam mengatur posisi dan gaya mereka yang ingin difoto.

Bagi yang ingin membeli cindera mata beridentitaskan De Mata, tersedia merchandise store yang menjual kaos, topi, mug, dan berbagai souvenir serta pernak-pernik bertuliskan De Mata yang dijual dengan harga bersahabat.

Fasilitas Yang Ada❤️

Selain itu, tidak ada lagi fasilitas lain yang diberikan De Mata Trick Eye Surabaya, karena semua fasilitas yang dibutuhkan pengunjung sudah dipenuhi oleh Sutos.

Lanjut:  Ada Apa Aja di Tunjungan Plaza Surabaya

Seperti area parkir, toilet dan mushollah, cafe, kopitiam serta restoran untuk mengisi perut dan menghilangkan dahaga, pusat perbelanjaan bagi yang membutuhkan berbagai jenis barang.

Lalu ada juga Cinema XXI untuk yang ingin melanjutkan aktifitas dengan nonton film-film terbaru, bahkan tempat untuk menginap yakni Town Square Hotel.

Town Square Hotel adalah hotel pertama di Surabaya dan kedua di Indonesia yang mengusung konsep HIP (High Individual Places).

Letak hotel ini berada di sisi sebelah kanan Pusat Perbelanjaan Sutos yang ditandai sebuah taman dan air mancur sebagai area drop off bagi pengunjung yang ingin menginap.

Karena ditujukan untuk kalangan eksekutif, maka tarif hotel inipun tidak murah. Jika ingin mencari tempat penginapan yang ekonomis, di sekitar area Sutos terdapat beberapa hotel yang memiliki tarif yang terjangkau.

Tips Berkunjung ❤️

Foto By @nov_iani

Berwisata ke studio foto raksasa, aktifitas utamanya sudah barang tentu bergaya di depan kamera dengan posisi dan ekspresi wajah yang sesuai dengan background yang dijadikan latar belakang foto.

Agar dapat memperoleh gambar-gambar yang menarik dan dapat beraktifitas dengan maksimal saat berada di De Mata, berikut beberapa tips yang harus diperhatikan:

  • Siapkan fisik

Siapkan fisik sebaik mungkin, karena yang harus Anda jelajahi adalah studio foto raksasa berukuran 873 meter persegi dalam bentuk museum.

Dan memiliki ratusan spot berupa gambar 3D yang semuanya menarik untuk dijadikan latar belakang foto. Apabila fisik tidak prima, sesi pemotretan bakal terhenti sebelum semua titik dikunjungi.

Foto By @arletyusya
  • Siapkan kamera terbaik.

Usahakan kamera DSLR atau minimal pocket camera, dan jika terpaksa menggunakan kamera HP, usahakan ponsel yang digunakan memiliki lensa dengan resolusi yang besar.

Sebab sangat sayang jika foto yang dihasilkan hanya berkualitas standard disebabkan karena keterbatasan kemampuan kamera, karena biaya masuk museum tidak murah.

  • Cek terlebih dahulu kondisi baterai

Pastikan daya yang tersimpan sudah full. Cek pula kapasitas penyimpanan memory eksternal dan gunakan memory dengan storage yang lapang.

Karena data image yang bakal disimpan bisa mencapai ratusan foto atau bahkan ribuan file jika kunjungan ke Museum De Mata dilakukan bersama dengan rombongan.

  • Usahakan untuk datang pagi

Apabila ingin berfoto dengan semua koleksi gambar 3D yang ada, usahakan datang sepagi mungkin karena untuk memperoleh hasil foto yang sempurna di satu objek pemotretan saja butuh waktu yang tidak sebentar.

  • Berkunjung pada hari-hari biasa

Berkunjung di hari biasa lebih disarankan dibanding pada akhir pekan atau pada musim liburan, karena saat weekdays suasana lebih tenang dan lebih nyaman untuk sesi pemotretan.

Foto By @stevanmanuky

Berbeda dengan saat akhir pekan atau pada musim liburan, banyaknya pengunjung membuat konsentrasi kerapkali terganggu, belum lagi harus antri agar dapat memanfaatkan objek yang sama.

  • Jangan berkunjung seorang diri

Petugas De Mata sebenarnya selalu siap jika diminta bantuan untuk menjepretkan kamera. Hanya saja, bantuan tersebut biasanya diberikan jika ada rombongan yang minta dipotret bersama.

Bukan untuk mengawal dan menjadi juru potret seorang pengunjung yang datang seorang diri.

Demikian beberapa tips yang harus diperhatikan sebelum berkunjung ke De Mata Trick Eye Surabaya, agar aktifitas pemotretan dapat lebih maksimal dan foto yang dihasilkan dapat lebih prima dan lebih istimewa.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!