Wisata Goa Gajah Ubud Gianyar Bali

Foto By @yana._.denisova

Lokasi: Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Bali
Maps: Klik Disini
HTM: Rp.30.000 per Orang
Buka Tutup: 08.00 – 16.00 (Setiap Hari)
Telepon: 0361 943401

Bali sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Keindahan pantai dan budayanya yang sangat kental dengan unsur Hindu menjadi salah satu daya tarik dari Pulau Dewata ini.

Pulau Dewata memang menjadi salah satu pesona yang ditawarkan oleh Indonesia kepada para turis asing.

Tidak jarang ada yang mengira bahwa Bali merupakan negara sendiri dan Indonesia adalah salah satu kota di dalamnya. Hal ini disebabkan pesona Bali sudah mendunia.

Di Pulau Dewata ini area pantai menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun asing.

Pasalnya, ada banyak bahari eksotis bisa ditemukan di sini seperti Kuta, Sanur hingga Nusa Dua yang menyajikan pesona alam dan laut yang siap memanjakan siapa saja.

Selain pantai, ternyata Bali juga menyajikan pesona objek wisata yang sangat menarik dan sayang bila dilewatkan begitu saja.

Salah satu objek wisata yang bisa ditemui di pulau Dewata ini adalah destinasi sejarahnya dan religinya.

Tidak jauh dari Ubud terutama di Gianyar, terdapat salah satu kawasan wisata sejarah yang cukup populer di kalangan wisatawan namanya yaitu Goa Gajah.

Mengenal Goa Gajah❤️

Foto By @ciao.pescao

Kawasan wisata Goa Gajah ini adalah sebuah Pura yang berlokasi di Desa Bedulu kecamatan Blahbatu Kabupaten Gianyar Bali.

Goa Gajah ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.

Goa Gajah ini masih berada di sekitar area Ubud dan letaknya sekitar 27 Kilometer dari ibukota Bali yaitu Denpasar.

Dari namanya, para wisatawan mungkint mengira akan melihat banyak gajah di sini. Urungkan niat tersebut!

Pasalnya, Goa ini tidak seperti yang ada di perkiraan banyak orang. Di kawasan objek tersebut tidak akan ditemukan gajah sedikitpun.

Berbeda dengan Goa Lawah di Klungkung. Spot ini diberi nama demikian disebabkan adanya sekumpulan Lawah atau Kelelawar yang hidup di dalam gua.

Sementara Goa Gajah tidak ada satu gajah pun ditemui di dalamnya. Namun begitu, spot tersebut menjadi salah satu objek wisata sejarah terkenal di Bali.

Goa Gajah ini konon dibangun pada abad ke-11 Masehi dan memiliki ukuran cukup kecil dan tidak terlalu lebar. Untuk tingginya sendiri sekitar 2 meter.

Foto By @oureveryjlife

Sehingga para wisatawan yang memiliki tinggi diatas tersebut harus menunduk untuk masuk ke dalamnya. Sementara lebar dari Goa ini sekitar 2 meter.

Di dalam Goa tersebut terdapat sebuah jalan berbentuk huruf T. Jadi, jangan heran kalau akan menemukan jalan bercabang ketika memasuki kawasan wisata ini.

Lanjut:  10 Pilihan Villa di Daerah Ubud Yang Recommended dan Harganya Murah Mulai Dari Rp.477.090

Sejarah Singkat❤️

Goa Gajah ini sudah dikenal semenjak kepemimpinan raja Sri Dharmawangsa Wardhana Marakata Pangkajastano Tunggadewa di tahun 1022 Masehi, Raja Anak Wungsu di tahun 1053M dan Paduka Sri Maha Guru di tahun 1324M.

Dan nama Goa ini sendiri di tulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M. Spot tersebut dibangun pada abad ke 11 pada masa pemerintahan Raja Sri Bedahulu.

Dan di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Goa Gajah ini dijadikan sebagai tempat pertapaan dari San Bidadyaksa.

Sementara kisah lainnya disebutkan bahwa Goa Gajah ini memiliki istilah Kunjarakunjapada dengan arti Asrama Kunjara.

Asrama Kunjara adalah Asrama “Rsi Agastya” yang letaknya berada di Mysore di India Selatan.

Di Mysore banyak ditemui gajah liar yang hidup bebas dan tidak terganggu. Dan Goa Gajah ini mengingatkan akan suasana di salah satu daerah India tersebut .

Foto By @leivro_

Untuk penemuan pertama kali Goa Gajah dilakukan oleh Hindia Belanda. Kala itu LC Heyting pada tahun 1923 melakukan ekspedisi dan menemukan adanya Arca Ganesha, Tri Lingga serta patung Hariti di sekitar kawasan ini.

Setelah itu LC Heyting kemudian memberikan arca serta patung yang ditemukannya kepada pemerintah Hindia Belanda.

Penelitian lanjutan dilakukan oleh Dr. W.F. Stutterhiem di tahun 1925. Di tahun 1950 situs Arkeologi Kantor Indonesia yang dipimpin oleh J.L. Krijgman melakukan penelitian lebih lanjut dan terus melakukan penggalian di situs sejarah ini.

Tepatnya di tahun 1954 hingga 1979, tim ekspedisi akhirnya menemukan adanya air suci kuno yang memiliki 6 patung perempuan dengan pancuran di area dada.

Dan diyakini bahwa pancuran perempuan ini mampu membersihkan aura yang buruk kepada para pengunjung.

Selain itu di Goa Gajah ini terdapat bangunan yang menyimpan patung Ratu Brayut atau Dewi Hariti.

Dari patung ini berkisah sosok ratu yang memiliki karakter jahat. Setelah mendapatkan wejangan dari Budha, berubah menjadi baik dan sayang kepada anak-anak.

Sementara di sisi kanan atas di area dinding, terdapat tulisan yang berbunyi Kumon dan Shy Wangsa. Dan tulisan ini ditulis dengan huruf kwadrat Kediri.

Masih belum diketahui dengan jelas hubungan antara Goa Gajah dengan kerajaan Kediri pada masa itu.

Akan tetapi menurut penelitian para ahli, Goa Gajah ini berasal dari abad ke 11 dilihat dari patung dan kolam air suci kuno.

Wisata Sejarah❤️

Goa Gajah ini menurut sejarah awalnya berasal dari kata “Lwa Gajah.” Makna dari kata “Lwa” sendiri ditemukan di kitab Negarakertagama yang cukup terkenal di Indonesia.

Foto By @matteroflight

Di dalam kitab tersebut kata Lwa ini mempunyai arti yaitu sebuah sungai. Sementara Gajah di sini merunut kepada pertapaan bukan kepada hewan.

Sehingga Lwa Gajah ini memiliki arti bahwa di sini merupakan pertapaan yang letaknya berada di tepi sungai.

Lanjut:  Clear Cafe Ubud, Tempat Nongkrong Asik di Bali

Jika para wisatawan mengunjungi kawasan wisata Goa Gajah ini, di area pintu masuk para pengunjung akan melihat adanya 2 buah patung yang berada di bagian kiri dan kanan dari gua dan keduanya diibaratkan sebagai penjaga spot tersebut.

Sementara di area tepi mulut goa ini juga terdapat sebuah relief patung kepala raksasa. Bagi masyarakat Hindu Bali disebut dengan ‘Bomha’.

Relief tersebut wajib ada di setiap pintu masuk candi-candi yang ada di depan pura. Dan fungsinya untuk menyucikan serta menjernihkan pikiran masyarakatyang ingin beribadah atau masuk ke dalam ruang sakral di pertapaan pura ini.

Suasana hening dan tenang bisa didapatkan oleh para wisatawan ketika memasuki gua tersebut.

Lampu-lampu yang redup menerangi isi dari gua ini. Dan di sekitar sisinya terdapat Ceruk untuk tempat duduk para Resi atau Budha yang sedang melakukan semedi atau tapa.

Akan tetapi sekarang ceruk ini boleh digunakan para wisatawan untuk duduk dan mengabadikan momen liburan.

Seperti disebutkan di awal bahwa di dalam gua terdapat jalan bercabang berbentuk T dimana di area kiri ada 3 buah lingga sementara di kanan bisa ditemui arca Ganesha yang memiliki bentuk kepala gajah.

Foto By @kristin_paulin

Dan di area depan gua ini ada 7 patung pancuran perempuan, para wisatawan harus menuruni anak tangga untuk melihatnya lebih dekat.

Konon patung ini merupakan jelmaan dari Widydadara dan Widyadari. Posisi keduanya sangat simetris serta terbagi dengan sempurna.

Mengunjungi Kompleks❤️

Kawasan wisata Goa Gajah memang menyajikan kisah sejarah di dalamnya yang sangat kental.

Di bagian Utara terdapat warisan Hindu – Shivaism dan beberapa artefak yang bisa ditemukan di sini , salah satunya adalah Arca Ganesha.

Arca ini berada di bagian dalam dari Goa. Dalam mitologi Hindu, Ganesha ini merupakan putra dari Dewa Siva dan Dewi Parwati atau biasa disebut Uma.

Ganesha ini memiliki peran untuk penolak bala atau bahaya yang disebut sebagai Ganapati. Selain itu sebagai Vinayaka atau simbol kebijaksanaan.

Ganesha memiliki bentuk kepala gajah dengan tubuh manusia dan terdapat 4 lengan yang membawa benda berbeda.

Di patung Ganesha ini para wisatawan bisa melihat Paracu yang berbentuk kapak. Benda ini menjadi simbol untuk menghancurkan bahaya dan kebodohan pikiran umat manusia.

Foto By @leivro_

Sementara benda mangkuk di belalai di dalamnya memiliki simbol sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan dan peran serta ilmu pengetahuan di kalangan masyarakat.

Benda lainnya adalah Patahan Taring. Benda ini mencerminkan sifat ganas raksasa yang sudah dikuasai dengan baik oleh manusia. Hal ini mencerminkan simbol mawas diri dan introspeksi.

Benda terakhir yang bisa dilihat adalah Aksamala yang berarti rantai tidak terputus. Hal ini mencerminkan ilmu pengetahuan tak terbatas.

Lanjut:  6 Cara Menawar di Pasar Seni Sukawati Bali

Hal ini dimaksudkan agar manusia terus belajar dan tidak sombong dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Foto By @leivro_

Selain Ganesha, di sini para wisatawan juga bisa melihat Patung Tri Lingga. Patung ini mencerminkan konsep Hindu Tri Murti yang terdiri dari Brahma, Siwa dan Wishnu.

Patung Lingga yang besar ini dikelilingi oleh 8 lingga kecil dan berada di satu tempat.

Lingga Yoni ini memiliki simbol sebagai kekuatan dan kekuasan serta kesejahteraan hidup. Bisa juga kemakmuran serta kehidupan yang layak.

Seperti disebutkan di awal bahwa terdapat patung pancuran yang menggambarkan Widyadara – Widyadari.

Patung-patung ini selain dipercaya sebagai jelmaan Widyadara dan Widydadari, ternyata memiliki makna lain yaitu simbol malaikat dari Surga yang memberikan kemakmuran.

Foto By @yana._.denisova

Patung-patung ini akan memancarkan air ke dalam kolam dan biasanya airnya digunakan untuk upacara penyucian yang selalu diadakan setiap 210 hari menurut kalender Bali atau 6 bulan sekali.

Dan air di sini memiliki makna Amerta yakni air kehidupan. Filosofi lain yang berbicara tentang air ini adalah Sapta Gangga dengan arti 7 sungai suci yaitu Sungai Gangga, Yamuna, Saraswati, Sindhu, Godavari, Narmada serta Serayu.

Patung lain yang bisa ditemui di Goa Gajah ini adalah Arca Brayut atau Ratu Brayu. Patung ini menceritakan sebuah keluarga yang mempunyai anak dengan jumlah banyak dan ini menjadi simbol kemakmuran.

Sementara cerita lainya adalah Ratu Brayut atau Dewi Hariti ini dahulu merupakan pemangsa anak-anak.

Yaksa Pancika nama lainnya bersama sang suami bernama Yaksa Atawaka menjadi pemangsa anak-anak. Akan tetapi setelah bersua dengan Budha keduanya berubah.

Di Goa Gajah ini ternyata bukan hanya Hindu saja. Ada patung Buddha atau Dhyani Budha yang menjadi simbol dari Buddha Amitaba.

Dengan bentuk Meditasi Tapa yang khas, para wisatawan bisa melihat patung Buddha ini di sini.

Akses Menuju Lokasi❤️

Foto By @leivro_

Kawasan wisata Goa Gajah ini letaknya berada di desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh, Ubud Gianyar – Bali.

Aksesnya cukup mudah. Jika berangkat dari Pura Taman Ayun, cukup menempuh jarak kurang lebih 19 Kilometer atau hanya sekitar 30 menit saja.

Sementara jika berangkat dari pusat kota Denpasar, perlu waktu hingga 1 jam untuk menuju ke sini.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!