Nilai Historis Dibalik Museum Masjid Agung Demak

Alamat: Kompleks Masjid Agung Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak
Buka/Tutup: Senin – Minggu 08:00 – 16:00 WIB
Map: KlikDisini

foto by instagram.com/mayshay33/

Ada begitu banyak wisata yang bertengger di Demak. Salah satu wisata yang tak boleh traveler lewatkan adalah Museum Masjid Agung Demak.

Lokasi wisata❤️

Museum ini berada di Kompleks Masjid Agung Demak, Kauman, Bintoro, Kabupaten Demak. Lokasinya memang cukup jauh dari Kota Semarang, namun bisa dijangkau dengan berbagai moda transportasi

Rute Museum Masjid Agung Demak❤️

Bila Anda ingin berkunjung ke Museum Masjid Agung Demak, maka Anda dapat mengarahkan maps ke Masjid Agung Demak karena letaknya yang masih berada dalam satu kompleks. Lokasi museum ini berjarak kurang lebih 26 kilometer dari Kota Semarang.

foto by instagram.com/jockosetiyarso/

Selain itu, museum ini tempatnya berdekatan dengan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu yang hanya berjarak 3 kilometer saja, dan dapat ditempuh dengan perjalanan selama 15 menit jika Anda menggunakan kendaraan pribadi.

Jika Anda ingin mengetahui informasi singkat mengenai museum ini, terdapat papan infromasi yang berisi daftar Sultan lengkap dengan informasi detailnya, nama dan lokasi makam Walisongo,

Koleksi Museum Masjid Agung Demak❤️

Terdapat beberapa koleksi otentik yang dimiliki museum, yakni:

Lanjut:  10 Gambar Jembatan Gantung Danawarih Tegal, Lokasi Alamat + Keindahan Sepanjang Perjalanan?

1. Maket masjid Demak

foto by instagram.com/mayasari3911/

Konon, maket aslinya adalah hasil buatan dari Sunan Kalijaga, beliau merupakan seorang arsitek yang telah membangun Masjid Agung Demak. Termasuk juga dalam penentuan dari kiblat masjid yang dilakukan juga oleh Sunan Kalijaga.

Persoalan kiblat ini Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari pada abad ke-18 masehi, pernah menyelidiki pembuatan Masjid Demak dan beliau menyimpulkan bahwa masjid ini benar mihrabnya menghadap kiblat.

2. Soko guru peninggalan para walisongo

foto by instagram.com/shukushy/

Tak semua peninggalan soko guru adalah asli, namun terdapat potongan asli dari penginggalan walisongo tersebut yang diletakkan di museum ini.

Empat soko guru tersebut berasal dari buatan 4 Sunan yang berbeda dan mewakili empat arah mata angin.

Diantaranya yakni Sunan Bonang (Tuban) bagian barat laut, Sunan Ampel (Surabaya) bagian tenggara, Sunan Gunung Djati (Cirebon) bagian barat daya dan Sunan Kalijaga (Demak) bagian timur laut.

Di museum ini diletakkan potongan rapuh yang telah diganti, salah satunya potongan soko guru dengan panjang 100 cm.

3. Pintu bledeg Ki Ageng Selo

foto by instagram.com/yuslamqiu19/

Dahulu, pintu bledeg ini menjadi salah satu pintu dari Masjid Agung Demak. Pintu ini sendiri adalah daun pintu berukir dari peninggalan murid Sunan Kalijaga yakni Ki Ageng Selo dan dibuat pada tahun 1466 masehi atau 887 hijriah.

Dinamakan bledeg konon pembuat pintu tersebut dapat menangkal petir dan bahan kayu jati berukir dapat berfungsi sebagai penangkal petir. Menurut cerita yang berkembang, kepala binatang tersebut menggambarkan petir yang pernah ditangkap Ki Ageng Selo.

4. Gentong Dinasti Ming

foto by instagram.com/archarifin/

Gentong ini adalah peninggalan dari masa Dinasti Minggu dan merupakan hadiah dari Putri Campa pada abad XIV. Jumlah total guci ini adalah tiga buah dengan tinggi 90 cm dan garis dengan 100 cm. Guci ini dulu digunakan sebagai penampung air untuk keperluan memasak.

Lanjut:  10 Foto Pantai Widara Payung di Cilacap Jawa Tengah + Rute Jalan Menuju Ke Lokasi

5. Kayu Tatal Buatan Sunan Kalijaga

foto by instagram.com/riyanto1996/

Sebagai salah satu walisongo yang membangun soko guru, Sunan Kalijaga membuat tiang penyangga yang berbeda dari ketiga rekanan lainnya, karena tiang tersebut terbuat dari serpihan kayu yang dikenal dengan saka tatal.

Kini, penginggalan bersejarah tersebut berada di Museum Masjid Agung Demak ini.

6. Kitab Suci Kuno Al-Qur’an 30 juz Tulis Tangan

foto by instagram.com/riyanto1996/

Kitab suci yang sarat akan nilai sejarah ini ditemukan di bawah atap atau bangunan atas ketika Masjid Agung Demak sedang dilakukan proses peremajaan.

Koleksi kitab suci Al – Qur’an kuno 30 juz bertulis tangan tersebut tersimpan apik di lemari pajang kaca dan ditambahi dengan beberapa pengawet alami disekitarnya.

7. Tafsir Al-Qur’an juz 15-30 Karya Sunan Bonang

Tafsiran Sunan Bonang yang tersimpan di museum ini tertulis rampung ditulis pada saat matahari terbit atau waktu dhuha di hari Sabtu tanggal 20 bulan sya’ban tahun 1000 H.

Terdapat sumber lain yang menyebutkan bahwa kitab ini adalah harta kaum muslim Jawa yang selamat dari perampokan manuskrip oleh Raffles.

foto by instagram.com/danikopurnomo/

8. Batu Umpak Andesit

Bebatuan ini diambil dari jaman Majapahit, fungsinya adalah sebagai pengganjal tiang agar tidak keropos. Hal ini disebabkan karena pada saat itu keadaan kontur tanah di kawasan Demak masih sangat banyak yang becek atau rawa – rawa.

9. Daun Pintu Makam Kesultanan 1710 M

Daun pintu peninggalan kesultanan ini masih terlihat utuh dan indah dengan dihiasi ukiran suluran dan bunga yang terdapat pada bagian tengah pintu.

Hanya saja kusen yang berada di atas dan samping sudah tampat tua dan agak rusak karena termakan usia. meskipun terbuat dari kayu jati.

Lanjut:  10 Pantai Terkenal di Wilayah Jawa Tengah, Ada Yang Belum Terjamah dan Jarang Dikunjungi

10. Bedug & Kentongan Wali Abad XV

foto by instagram.com/riyanto1996/

Sejarah tak menyebutkan siapa pembuat kedua benda ini sehingga kedua benda ini dinamai bedug wali dan kentongan wali. Bedug ini terbuat dari kayu jati dan dibuat pada abad ke-15.

Filsafat Jawa menyebutkan, suara yang muncul dari kedua benda ini saat dipukul memiliki makna “tong” berarti kotong atau kosong dan “deng” sedeng atau muat. Selain itu, terdapat juga kap lampu peninggalan dari Pakubuwono ke-1 tahun 1710 M.

Jam Buka Museum Masjid Agung Demak❤️

Museum ini buka dari pagi hingga sore hari, sehinga pengunjung bisa bebas menikmati semua peninggalan yang ada.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!