Berenang Bareng Ikan Keramat, Berani? Hanya di Objek Wisata Cibulan Kuningan

Lokasi: Jalan Raya Manis Kidul, Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
Map
: KlikDisini
HTM: Rp 15.000 (dewasa) dan Rp 12.000 (anak-anak)
Buka/Tutup: Pukul 08.00 – 17.00 WIB
Telepon: (0232) 614046

foto by youtube.com

Obyek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua yang ada di Kuningan, Jabar, Indonesia. Mungkin ada yang bertanya-tanya kapan tepatnya obyek wisata ini diresmikan.

Obyek wisata ini sudah diresmikan sejak tanggal 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu yang bernama R.A.A Mohammad Achmad.

Lokasi dan Rute Menuju Obyek Wisata Cibulan❤️

Alamat lengkap dari obyek wisata ini adalah Jalan Raya Manis Kidul, Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Indonesia. Obyek wisata ini letaknya tidak jauh dari Museum Linggarjati.

Untuk menuju lokasi wisata ini Anda bisa menggunaan jalur dari Kuningan atau dari Cirebon. Jika dari Kota Kuningan jaraknya kurang lebih 10 kilometer, sedangkan dari Cirebon jaraknya adalah 20 kilometer.

Tempat wisata ini mudah diakses yaitu di jalur Jalan Raya Kuningan-Cirebon dari arah Cirebon-Kuningan.

foto by instagram.com/fairuz1565/

Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju lokasi ini, Anda bisa mengikuti arah menuju Kuningan. Kemudian Anda bisa lurus terus hingga mencapai daerah Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana.

Desa ini berjarak kurang lebih 28 kilometer dari arah Cirebon. Obyek wisata ini terlihat berada di kanan jalan dan di sana ada penanda jalannya. Jalan ini sendiri bisa digunakan untuk dua mobil.

Sedangkan jika Anda datang dari arah Ciamis atau Tasik, ambil jalur menuju arah Kuningan. Anda bisa lewat jalur Cirendang kemudian terminal Cirendang. Setelah itu ambil jalan menuju Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana.

Lanjut:  Perhatikan 9 Hal ini Sebelum Menginap di Grafika Cikole

Bagi Anda yang datang dari arah Ciamis, obyek wisata ini akan terlihat berada di sebelah kiri jalan. Di sana nanti Anda akan menemukan penunjuk jalan.

 

foto by tripadvisor.com

Untuk Anda yang menggunakan kendaraan umum dari Cirebon Anda bisa menggunakan angkutan bus dengan tujuan Kuningan. Anda bisa naik angkutan ini dari Terminal Harjamukti Cirebon dan turun di Cibulan.

Sementara jika Anda berangkat dari arah Ciamis, naiklah bus jurusan Ciamis – Cirebon atau Ciamis – Kuningan dan turun di daerah Cibulan.

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka❤️

foto by jabarprov.go.id

Biaya yang dibutuhkan untuk masuk ke objek wisata ini bisa dibilang sangat murah. Harga tiket masuknya sendiri yaitu Rp 15.000,00 untuk pengunjung dewasa dan Rp 12.000,00 bagi pengunjung anak-anak. Untuk harga tiket ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Anda bisa mengunjungi obyek wisata Cibulan ini setiap hari dari mulai pukul delapan pagi hingga pukul lima sore. Saat di sana Anda sesekali bisa mengambil gambar terbaik.

Fasilitas yang Tersedia❤️

foto by wisata-tanahair.com

Di obyek wisata Cibulan ini ada beragam fasilitas yang bisa Anda gunakan. Di sini telah disediakan kolam besar dan kolam sedang yang indah. Selain itu juga ada kamar ganti, kamar bilas, mushola, dan kantin makanan.

Kolam besar ini memiliki ukuran 35 x 15 meter dengan kedalamna 60 sampai 120 sentimeter, sedangkan kolam yang sedang berukuran 45 x 15 meter dengan kedalaman 1 sampai dengan 2 meter.

foto by indonesiakaya.com

Keunikan Obyek Wisata Cibulan❤️

Di obyek wisata Cibulan ini Anda bisa melihat keunikan dari ikan yang ada di kolam. Dalam kolam tersebut ada puluhan ikan berwarna abu-abu kehitaman dengan ukurannya yang besar-besar.

Ikan yang termasuk dalam spesies tor douronensis ini disebut sebagai kancra bodas atau oleh penduduk setempat biasa disebut dengan ikan dewa.

Lanjut:  Mandiri Sayang Kaak Ciamis, Wisata Instagramble dengan Spot Keindahan Alam
foto by wikimapia.org

Penduduk sekitar wilayah Desa Manis Kidul mengeramatkan dan mempercayai bahwa ikan dewa ini memiliki keistimewaan tertentu.

Ikan dewa yang ada di dalam kolam Cibulan ini konon katanya merupakan prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada zaman dahulu saat pemerintahan Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi kemudian mengutuk para prajurit pembangkang itu sehinggan menjadi ikan.

Ikan dewa ini konon jumlahnya tidak tetap dari dulu, tidak berkurang ataupun bertambah. Saat kolam tersebut dikuras, ikan dewa ini akan menghilang dan kembali lagi dengan jumlah seperti semula saat kolam ini diisi air.

foto by rumahkuyangkedua.blogspot.co.id

Ketika Anda berada di lokasi ini, Anda tidak diperbolehkan untuk mengambil ikan ini. Di sini ada kepercayaan di mana apabila ada yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut maka akan mendapatkan kesialan.

Selain ikan dewa, di obyek wisata ini juga ada keunikan lain yaitu adanya tujuh sumber mata air keramat yang disebut dengan Tujuh Sumur. Sumber mata air tersebut berupa kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama sendiri.

foto by pergimulu.com

Nama dari tujuh sumur tersebut yaitu Sumur Kemulyaan, Sumur Kejayaan, Sumur Cirancana, Sumur Pengabulan, Sumur Cisadane, Sumur Keselamatan, dan Sumur Kemudahan.

Salah satu dari sumur ini konon berisikan Kepiting Emas. Sumur yang dimaksud yaitu Sumur Cirencana. Mitos yang berkembang di sini menyebutkan bahwa apabila ada seseorang yang melihat wujud dari Kepiting Emas ini, maka segala keinginannya akan terkabul.

foto by bingkaiwarta.com

Letak dari tujuh sumur ini mengelilingi sebuah petilasan yang dipercaya sebagai Petilasan Prabu Siliwangi.

Salah satu sejarah menyebutkan asal usul tempat ini. Tempat ini konon dulunya merupakan petilasan untuk beristirahat Prabu Siliwangi sekembalinya dari perang melawan Kasultanan Mataram.

Bentuk dari petilasan ini berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng yang merupakan lambang kebesaran dari Raja Agung Pajajaran. Baik tujuh sumur maupun petilasan dari Prabu Siliwangi keduanya sering dikunjungi oleh orang-orang untuk berziarah.

Lanjut:  6 Alasan Mengapa Saat Hari Libur Wajib Ke Curug Luhur Bogor

Tempat tersebut akan ramai dikunjungi terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Mulud dalam penanggalan Hijriah. Orang-orang tersebut mempercayai bahwa air di tempat tersebut dapat membawa berkah.

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!