Jual Apa Saja Pasar Beringharjo Jogja

Foto By @pangestuhendry

Lokasi: Jl. Margo Mulyo No.16, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta 55122
Maps: Klik Disini
HTM: Gratis
Jam Buka: 08.30–21.00 WIB
Telepon: 0274 515871

Tutup Jam Berapa❤️

Pasar Beringharjo sendiri sebenarnya sudah dibuka sejak pukul 08.30. Bahkan jam 5 pagi di sekitar Beringharjo, para penjual sudah ramai mempersiapkan dagangan mereka dan akan tutup pada pukul 21.00 wib.

Uniknya di sekitar Beringharjo akan semakin ramai menjelang 18.00 hingga tengah malam nanti.

Pasalnya di depan Beringharjo ini ada banyak penjual gudeg, cenil, klepon, sate kikil serta varian oseng-oseng mercon yang siap menggoyang lidah.

Sambil menikmati kuliner, para wisatawan bisa melihat suasana Malioboro di malam hari dan bersantai bersama teman.

Foto By @julie_onadventure

Pasar menjadi salah satu penggerak roda ekonomi bagi masyarakat di semua kalangan. Hal ini dikarenakan di area tersebut pasar bisa ditemukan banyak hal yang membantu kehidupan sehari-hari.

Selain sebagai tempat berbelanja, pasar ternyata bisa digunakan tempat wisata. Salah satu contohnya seperti pasar Gede Beringharjo.

Mengenal Pasar❤️

Pasar Beringharjo ini merupakan pasar tradisional tertua dan terbesar di Jogjakarta. Tidak salah jika spot tersebut sudah pasti mendapatkan tempat tersendiri di hati para wisatawan terutama masyarakat Jogja.

Bahkan tidak sedikit pula yang menyebut Beringharjo ini merupakan pasar tradisional terindah di pulau Jawa.

Dan yang penting lagi adalah Beringharjo ini mempunyai ikatan sejarah yang sangat erat dengan Kraton Jogja serta budaya Jawa. Sekaligus menjadi ikon wisata di Jogja bersama Malioboro.

Foto By @julie_onadventure

Alamat Pasar Beringharjo ini berada di Jalan Malioboro atau lebih tepatnya di sebelah selatan dekat Gedung Agung dan di samping Benteng Vredeburg.

Ketika para wisatawan sedang mengunjungi kawasan wisata belanja Jalan Malioboro, tidak ada salahnya mengunjungi Pasar Beringharjo.

Di sebelah kiri Malioboro terdapat pasar tradisional khas Jogja. Cukup mudah dikenali pasar Beringharjo ini sebab ada papan petunjuk besar di pintu depan.

Selain itu banyak terdapat pedagang buah dan cemilan khas Jogja di depan pasar Beringharjo ini.

Sejarah Singkat❤️

Pasar Beringharjo tersebut konon katanya memiliki ikatan penting dengan Kraton dan kota Jogja.

Hal ini terlihat dari peta Keraton Yogyakarta di tahun 1765 dimana lokasi pasar tersebut adalah tanah kosong di tegalan dengan padukuhan di sekitarnya.

Kala itu Beringharjo ditetapkan sebagai pasar temporari. Sementara dengan perkembangan jaman, di peta tahun 1876 ini pasar Beringharjo sudah menampakkan bentuk bangunan.

Di bangunan tersebut disediakan los atau kios yang memanjang dari arah utara ke selatan dan berdekatan dengan jalan utama Malioboro.

Foto By @julie_onadventure

Pasar Beringharjo ini mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi bagi kerajaan Kesultanan di Jogja.

Pasar ini mulai didirikan pada saat pendirian kerajaan. Di tahun 1758 pasar memang belum bersifat permanen hanya temporari saja.

Lanjut:  10 Rekomendasi Daftar Toko Sepatu Pilihan Terdekat di Jogja Dengan Harga Mulai 90 Ribu Saja

Keberadaan pasar yang dipercaya menjadi salah satu pilar aspek “catur tunggal”, terdiri dari Keraton, Alun-Alun Utara, Pasar Beringharjo dan Masjid Keraton.

Catur Tunggal sendiri merupakan pola tata kerajaan yang didirikan guna mendukung pola pemerintahan kerajaan di kota Jogjakarta ini.

Area lokasi dari pasar Beringharjo ini adalah hutan belantara yang ketika itu sangat sulit untuk dipugar.

Namun untuk mempertahankan konsep dari catur tunggal tersebut, maka lahan hutan tersebut dibuka dan menjadi salah satu roda perekonomian yang membuat para warga terfasilitasi dengan adanya pasar untuk transaksi.

Di pasar ini dulunya banyak pohon beringin besar di sekitar area hutan. Pepohonan tersebut dulu dijadikan tempat berteduh dan area untuk membuka kios.

Pada era kepemimpinan Sri Sultan HB IX, pasar ini akhirnya dinamakan Pasar Beringharjo yang memiliki keyakinan dan arti akan adanya harapan dari kehidupan masyarakat di Jogja.

Apalagi dengan kondisi pasar pada waktu itu yang menjadi inti dari perekonomian masyarakat kota Jogja.

Foto By @ekodediamirnugroho

Pengertian Beringharjo berasal dari kata “bering” yaitu pohon beringin. Sementara “harjo” berarti sejahtera. Sehingga sangat wajar jika berharap kepada kesejahteraan di pasar Beringharjo ini.

Penamaan pasar Beringharjo ini dilakukan pada tahun 1925. Ketika itu Sri Sultan HB IX membangun pasar menjadi permanen dan bukan lagi temporari seperti pada masa dulu.

Meskipun sudah dipugar beberapa kali, akan tetapi bangunan asli dan letak dasar dari pembangunan pasar ini masih ada hingga sekarang.

Dan para wisatawan masih bisa melihat bagaimana bentuk bangunan heritage di pasar Beringharjo ini.

Hasrat Belanja❤️

Tidak heran jika pasar Beringharjo ini menjadi tempat untuk memuaskan hasrat berbelanja di kota Jogja.

Sangat wajar mengingat di sini sekarang ini sudah banyak barang-barang yang bisa ditemukan di sini.

Tidak heran banyak pelancong memuaskan hasrat berbelanja mereka ketika mengunjungi kawasan wisata belanja ini. Meskipun sekarang ini dunia online semakin marak, akan tetapi Beringharjo tidak tergantikan

Di sini wisatawan bisa menemukan aneka busana atau pakaian modern seperti jeans, gaun, baju hingga aksesoris serta souvenir yang murah.

Selain itu para pengunjung juga bisa menemukan aneka macam batik serta busana tradisional. Koleksinya memang sangat lengkap.

Foto By @gde_wira

Bahkan souvenir dan aneka pernak-pernik untuk keperluan nikah juga bisa ditemukan di pasar Beringharjo ini.

Bukan hanya untuk para pengunjung dewasa saja, di sini para pengunjung anak-anak juga bisa menemukan aneka pakaian dan aksesoris lengkap.

Selain busana, Di sini para wisatawan juga bisa menemukan sepatu, sandal dan juga tas yang memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan toko.

Dan asyiknya lagi adalah harga yang ditetapkan oleh penjual masih bisa ditawar lebih rendah. Tergantung kepandaian para pengunjung untuk menawar.

Lanjut:  Kintan Buffet di Plaza Ambarukmo Jogja

Pemetaan dari pasar Beringharjo ini memang cukup menarik. Di area depan dan belakang sebelah barat menjadi tempat untuk mencari aneka kuliner dan cemilan-cemilan jaman Kraton khas Jogja.

Di gerbang depan para wisatawan sudah disambut pawartos basa jawa yang kental. Dengan corak warna emas dan hijau menjadi ciri khas dari pasar ini.

Di area depan ebelah utara ini para pengunjung bisa menemukan cemilan lawas seperti brem dengan bentuk bulat yang memiliki tekstur jauh lebih lembut keitmbang brem dari Madiun.

Bagi masyarakat Jogja tentu saja sudah tidak asing dengan krasikan yang memiliki bentuk seperti dodol dengan terbuat dari tepung beras, gula Jawa dan juga wijen yang dihancurkan.

Foto By @malioboro_insta

Bergerak ke area selatan, ada banyak penjual bakpia dengan aneka macam isi seperti kacang hijau, coklat, keju hingga vanilla dan durian.

Tentu saja harganya bervariasi tergantung isinya. Dan bakpia di sini masih hangat serta lezat.

Selain itu bisa juga ditemukan kue basah seperti hung kwe dan juga nagasari yang merupakan cemilan jaman lawas. Semuanya masih ada dan dijual di sini.

Di area bagian belakang sendiri bisa ditemukan aneka snack atau cemilan seperti ting-ting hingga makanan sate kere dan pecel.

Sementara bagi yang ingin mencari aneka kain dan makanan berat, bisa dicari di seantero pasar Beringharjo dan di lantai 2.

Di lantai 2 ini para pengunjung bisa menemukan bahan baku untuk masak seperti sayuran, bumbu dan kios-kios yang menjual aneka makanan yang lezat.

Di sini para pengunjung bisa menemukan soto, bakmi Jawa, pecel, gado-gado hingga petis yang sudah sangat terkenal di pasar Beringharjo dan Jogja.

Tidak heran jika para pengunjung selalu menuju ke area ini kala mengunjungi pasar tradisional khas Jogja tersebut.

Rute Menuju Lokasi❤️

Rute menuju ke pasar Beringharjo memang cukup mudah. Jika dari Stasiun Tugu, bisa dilanjutkan berjalan kaki melewati Jl Malioboro menuju pasar Beringharjo.

Foto By @malioboro_insta

Jaraknya sekitar 1 km menuju ke pasar tersebut. Meskipun cukup jauh, akan tetapi selama perjalanan para wisatawan bisa melihat lokasi Malioboro.

Sementara jika dari Terminal Bus Giwangan, bisa menggunakan Bus Kota yang menuju ke Malioboro atau Trans Jogja dengan jalur ke halte Hotel Garuda atau ke Beringharjo langsung.

Senada jika dari bandara, bisa memakai taksi atau juga Trans Jogja yang bisa membawa ke arah Malioboro.

Bisa juga menggunakan aplikasi Google Map yang menyajikan peta atau denah kota Jogja untuk mempermudah para wisatawan.

Wisata Kuliner❤️

Seperti disebutkan di awal bahwa Pasar Beringharjo ini memiliki aneka macam kuliner yang lezat.

Di sini para pengunjung bisa menemukan aneka macam pilihan menu yang beraneka ragam dan nikmat.

Bagi penggemar nasi pecel di sini juga ada banyak pedagang kuliner yang menjajakan kuliner lezat satu ini dengan sayuran kembang turi.

Lanjut:  10 Rekomendasi Cafe Romantis di Daerah Jogja Yang Sangat Cocok Untuk Ngedate Bareng Pasangan

Selain itu di sini juga bisa ditemukan makanan khas masyarakat jadul seperti gatot thiwul, cenil serta lupis.

Foto By @malioboro_insta

Di area depan para pengunjung bisa menemukan aneka macam jajanan es seperti es cendol yang dilengkapi dengan cincau, yakni sejenis agar-agar berbahan dasar daun cam cau.

Selain itu ada cendol putih yang berasal dari bahan tepung beras. Jamu juga sudah tersedia di sini seperti kunyit asam dan beras kencur. Benar-benar klasik kan?

Ketika sore hari Beringharjo juga menggelar pasar sore yang letaknya berada di dekat area parkir di sebelah selatan dari pasar.

Di sini para pengunjung bisa menemukan aneka aksesoris, pakaian hingga aneka macam barang. Pada malam hari, area ini akan penuh oleh anak-anak muda.

Penggemar Barang Antik❤️

Selain aneka kuliner dan pakaian, pasar Beringharjo juga bisa memuaskan bagi para penggemar barang antik.

Di sini para wisatawan juga bisa ikut berburu barang antik. Langsung saja menuju ke lantai 3 di bagian timur dari pasar.

Foto By @julie_onadventure

Di sini ada banyak barang antik yang bisa ditemui mulai dari mesin ketik tua tahun 40 hingga 60-an dan masih berfungsi. Harganya bisa ditawar sesuai keinginan.

Selain itu ada helm klasik yang sangat terkenal di tahun 60-an seperti di film-film aksi pada era tersebut.

Lalu ada tape dan radio klasik yang masih berfungsi hingga pakaian-pakaian klasik dari tempo dulu yang masih layak pakai.

Selain barang antik, barang bekas juga ada di sini. Letaknya tidak jauh dari area barang antik.

Di sini para pengunjung bisa menemukan sepatu bekas import yang harganya bisa mencapai jutaan jika dijual di toko. Tentu saja harus pintar-pintar memilih barang kala berkunjung ke pasar Beringharjo ini.

Bagi pecinta musik, di sini juga dijual aneka kaset klasik atau tua dari tahun 50-an yang masih utuh dan bisa berfungsi dengan baik. Harganya juga relatif murah sekitar 20 ribu hingga 50 ribu saja.

Bagi pengoleksi benda-benda klasik dan antik, banyak patung berbahan kuningan dan uang dari berbagai negara bisa ditemui di sini.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!