Sejarah Singkat Tari Kecak Bali

Lokasi: Jl.Raya Uluwatu, Pura Uluwatu, Pecatu, Kuta Selatan, Kab.Badung, Bali 80361
Map: Klik Disini
HTM: Rp. 100.000 Dewasa, Rp. 50.000 Anak Anak
Buka Tutup: 08.00 – 19.00 Wita
Telepon: (0361)-904-1163 / 0821-4644-2745

Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia yang kita cintai ini memiliki bentuk geografis berupa kepulauan dan tersebar mulai dari tanah Sumatera hingga ke Papua.

Dengan bentuk geografis seperti ini, menjadikan Indonesia memiliki ragam budaya yang begitu kaya, dari berbagai suku turut mengisi dan mewarnai Nusantara.

Sebuah website di google, bahkan membuat daftar dari seluruh suku yang ada di Indonesia dari berbagai daerah.

Angka yang didapat pun terbilang fantastis, tercatat 415 suku di Indonesia. Bukan tak mungkin masih ada belum terdata diluar sana mengingat geografis di Indonesia masih banyak hutan-hutan lebat dengan pegunungan terjal.

Keberagaman suku ini, tentunya memiliki imbas positif dengan keberagaman budayanya. Mulai dari situs-situs bersejarah, ragam pakaian adat, serta keanekaragaman bahasa dan seni tari yang tentunya perlu kita lestarikan.

Jangan sampai kekayaan adat dan budaya yang kita miliki, musnah begitu saja tanpa jejak bagi generasi penerus.

Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu seni tari yang tengah hot dan sudah popular bahkan hingga ke mancanegara, pun demikian dengan daerah asalnya yang telah memiliki nama bagi turis asing.

Penasaran dengan tarian apa yang di maksud? Yuk simak rangkuman informasi dari beragam sumber dibawah ini.

Sejarah Singkat❤️

Foto By @andi_subagja81

Tari Kecak rupanya berasal dari hasil modifikasi dan diilhami Tarian Sanghyang yang menurut keterangannya merupakan tarian sakral dimana hanya boleh dilakukan di dalam pura.

Tari sanghyang ini sendiri memiliki banyak jenis dengan tujuan sama yakni untuk menghindari bahaya musibah dan penyakit yang tengah melanda.

Namun berbekal rasa prihatin dan ingin membawa kesenian Bali agar dapat di saksikan oleh khalayak umum serta membuka mata dunia mengenai kebudayaan di Bali.

Akhirnya Wayan Limbak, seorang penari Bali memodifikasi tarian sanghyang bersama rekannya yang merupakan seorang pelukis yakni Walter Spies asal Jerman dengan cirinya sendiri.

Dilansir dari Wikipedia, sang maestro Wayan Limbak ini lahir pada 1897 dan mulai mendebut tarian kecaknya pada 1930an dengan berkeliling dunia bersama grup tarinya.

Mereka melakukan pementasan pada beragam festival international untuk memperkenalkan tarian barunya yang merupakan hasil modifikasi dari Tarian sakral tanah Dewata.

Hasil modifikasi dari Tari Sanghyang ini sendiri menghasilkan sebuah tarian begitu memukau dunia dengan memberikan epos yang disadur dari kisah pewayangan Ramayana.

Epos yang ditampilkan biasanya mengambil kisah dimana Rahwana tengah menculik dewi Shinta.

Setelahnya ada juga pertarungan Sugriwa dan Subali yang dikembangkan pada 1976 maupun Kecak Dewa Ruci pada 1982 oleh I Wayan Dibia.

Tari ini sendiri mulai diakui dan dijadikan icon budaya Bali sejak 1970an selepas perkembangannya yang begitu pesat.

Legenda Tari Kecak❤️

Legenda yang ditampilkan diambil dari kisah pewayangan Ramayana seperti Rahwana dan Shinta, pertarungan Sugriwa & Subali serta kisah Dewa Ruci.

Keunikan Tari❤️

Foto By @kopi_kokop

Tarian ini memiliki nama lain yang begitu dikenal oleh wisatawan mancanegara, dengan sebutan The Fire Dance ataupun The Monkey Dance.

Hal ini disebabkan terkadang terdapat api unggun ditengah-tengah para penari dan juga kemunculan Hanoman pada epos yang digunakan.

Tarian ini biasanya dimainkan secara massal dengan jumlah penari paling tidak 50 atau 100 orang, bahkan bisa saja lebih besar membentuk lingkaran.

Uniknya dari tari kecak ini tidak seperti tarian lain di Indonesia pada umumnya yang menggunakan beragam alat musik daerah.

Tari Kecak hanya mengandalkan ritme dari lantunan kata Cak yang dilantunkan para penarinya dengan bersahutan dan gelang krincingan sebagai tambahan.

Keunikan lainnya ialah tarian ini hanya dilakukan oleh para pria saja, sementara wanita biasanya hanya sebagai pengisi tokoh yang muncul dalam epos.

Para penari pria ini biasanya akan tampil tanpa baju dan propertinya berupa selendang bermotif checker board dengan warna putih hitam serta terselip Bunga di telinga.

Tarian ini tak hanya sekedar hiburan pertunjukan seni saja namun juga memiliki beragam fungsi seperti pada awalnya yang mana ditujukan untuk melakukan upacara adat serta diturunkan di tiap generasi.

Selain itu Tari Kecak juga dipergunakan sebagai bentuk komunikasi dalam penyampaian pesan moral dari legenda yang ditampilkan sehingga pendidikan berjalan lebih menarik dengan tetap mengedepankan estetika tariannya.

Sebagai contoh pada pementasan Rahwana menculik Shinta, reka adegannya lebih kurang seperti berikut :

  1. Pertunjukan pertama
Foto By @ekal0210

Pada bagian ini para penari kecak serta pelakon tokoh mulai menceritakan latar kejadian dimana Rama dan Shinta tengah berada di hutan, dengan dilanjutkan kemunculan sesosok kijang berwarna emas.

Singkatnya, pada akhir bagian ini nantinya Rahwana berhasil menculik Shinta dan membawanya menuju tempat kekuasaannya yakni Kerajaan Alengka.

  1. Pertunjukan kedua

Disini para pelakon mulai menceritakan tentang kehidupan Dewi Shinta yang begitu sedih ketika ditahan dilingkungan kerajaan Alengka, serta dijaga ketat oleh keponakan Rahwana bernama Trijata.

Lanjut:  Air Terjun Nungnung di Bali

Adegan lainnya akan menampilkan bagaimana Dewi Shinta sangat mengharapkan kedatangan Rama untuk membebaskan dirinya dari belenggu Rahwana.

Selanjutnya ialah adegan kemunculan Hanoman, yang diutus oleh Rama untuk memberi isyarat mengenai kedatangannya untuk segera menyelamatkan Shinta.

Selanjutnya Hanoman akan membuat kekacauan dan membakar beberapa bangunan kraton serta taman di kawasan Alengka hingga bangunan-bangunannya porak poranda.

  1. Pertunjukan ketiga
Foto By @vinzdevil

Babak ini akan menjadi kisah dimana Rama berhasil tiba di Kerajaan Alengka, dengan beberapa pasukannya untuk melepaskan belenggu Rahwana pada Dewi Shinta.

Namun sayangnya Pasukan Rama tak seberapa kuat dibanding sang Rahwana, sehingga Rama mengalami kekalahan.

Selanjutnya ditengah keputusasaan akan kekalahan pasukannya, Rama memanjatkan Doa pada Sang Dewa dan datanglah Garuda untul menyelamatkan ia dari sihir yang dipakai keturunan Rahwana pada Rama.

  1. Pertunjukan keempat

Selanjutnya yang asyik adalah adegan pertempuran antara Rama dengan Rahwana berlangsung sengit dan seru, disini Sugriwa akan tampil untuk mengalahkan Megananda atas perintah dari Rama.

  1. Pertunjukan kelima

Penutup kisah sekaligus puncak dari pagelaran Tari Kecak, mengisahkan kemenangan Rama dalam melepaskan Shinta dari Belenggu Rahwana.

Tari kecak pun ditutup dengan adegan bertemunya kembali sepasang sejoli, Rama dan Shinta serta Hanoman, Sugriwa juga pasukan Rama yang setia.

Untuk dapat menyaksikan tarian ini, Anda bisa datang ke beberapa tempat yang memang menyajikan kesenian Bali contohnya di Garuda Wisnu Kencana.

Naah sementara bagi yang ingin menyaksikan pagelaran Tari Kecak terbaik di Bali menurut review dari TripAdvisor, Anda bisa langsung datang ke pelataran Pura Luhur Uluwatu Pecatu.

Foto By @djati.prabawa

Pelataran yang dipergunakan sebagai area pagelaran Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu tak jauh dari area parkir dan memiliki kursi membentuk pola melingkar sebagaimana posisi para penarinya yang juga berbentuk melingkar.

Para pengunjung dapat duduk di bangku yang dibuat berundak, dengan daya tamping maksimum 1000 orang.

Namun bila tengah musim liburan ataupun weekend, biasanya akan membludak hingga 1400 orang sampai harus ditambah kursi plastik, bahkan ada yang memaksakan untuk duduk di area lantainya.

Panorama laut Hindia akan menghempas tebing dari Pura Luhur Uluwatu yang berada di tebing dengan ketinggian lebih kurang 50mdpl.

Serta keindahan bentuk arsitektur Puranya, dilengkapi dengan apiknya pagelaran Tari Kecak yang dibawakan oleh para penari akan menghipnotis para pengunjung hingga waktu 1 jam tak terasa telah terlewat begitu saja.

Apalagi Anda juga berkesempatan untuk menyaksikan sunset sambil menikmati Tari Kecak ditempat ini.

Lokasi Pagelaran❤️

Foto By @sm_acekkribo

Lokasi dari area yang menjadi tempat pagelaran Tari Kecak bernama Pura Luhur Uluwatu, letaknya sendiri ada di Desa Adat Pecatu di Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung Bali.

Posisi dari Pura Luhur Uluwatu sendiri sangat strategis, dimana terletak pada tebing yang berhadapan langsung dengan laut Hindia pada ketinggial 50mdpl.

Nilai Terkandung❤️

Tari Kecak masih tergabung dalam bagian Tari Babali yang biasanya dipersembahkan pada sebuah upacara adat yakni upacara Panca Yajna, namun bisa juga dipergunakan sebagai sambutan bagi tamu atau hiburan buat para pelancong.

Sebagai hasil modifikasi Tari Sanghyang yang biasanya digunakan untuk mengusir penyakit serta melindungi masyarakat Bali dari ancaman kekuatan jahat, tentunya Tari Kecak juga memiliki beberapa nilai didalamnya, diantaranya :

Nilai Religi

Masyarakat Bali memiliki kepercayaan tersendiri mengenai kekuatan Tari Kecak yang mampu mengusir penyakit dan melindungi kawasan sekitar dari kekuatan jahat dengan melakukan tari ritual untuk memanggil sesosok Dewi.

Dewi yang dipanggil dipercaya mampu melindungi dari berbagai ancaman Dewi Suprabha maupun Tilotama.

Nilai Estetika

Meski merupakan sebuah tarian magis, namun tari ini tetaplah karya seni yang harus memiliki nilai estetika dalam setiap gerakannya.

Foto By @vinzdevil

Yang paling terasa bagi para penontonnya ialah bagaimana para penari bergerak begitu selaras satu sama lainnya dan mengikuti ritme meski tanpa iringan instrumen maupun alat musik.

Dalam perkembangannya, tak hanya menjadi tarian suci atau sakral sebagaimana Tarian Sanghyang, namun juga menjadi pentas drama untuk mengisahkan perwayangan Ramayana maupun Mahabarata.

Perbedaan nilai dari filsafat yang terkandung dalam Tarian Kecak, tentunya bergantung pada epos apa yang tengah dibawakan.

Pada Epos Ramayana, melambangkan konsep hitam dan putih terlihat begitu jelas dalam membedakan yang baik buruk dalam kisah tersebut.

Sementara pada Epos Mahabarata di indentifikasi memiliki konsep abu-abu, memiliki nilai berbeda yakni :

Nilai Religi

Pada contoh adegan dimana Rama memohon dan berdoa pada Dewata atas kekalahan pasukannya, menunjukan bagaimana sebagai manusia harus mempercayai Tuhan akan menolong diri kita.

Hal ini juga berhubungan dengan pakaian yang digunakan penari wanita, dimana atasannya menggunakan kemben tertutup dan tidak bertelanjang dada seperti penari pria serta tidak diperkenankan menjadi pasukan kera.

Nilai moral

Nilai yang satu ini juga banyak terselip dalam adegan Tari Kecak, dimana Shinta begitu setia pada Rama yang merupakan suaminya, termasuk kesetiaan Laksmana yang merupakan adik dari Rama dalam membantu kakaknya.

Pun demikian pada adegan dimana Burung Garuda sampai harus mengorbankan sayapnya, ketika hendak menolong dan membebaskan shinta yang tengah dicengkeram oleh Rahwana.

Foto By @vinzdevil

Nilai moralnya ialah kita tidak boleh menjadi seperti Rahwana yang memiliki sifat begitu buruk dan serakah. Bahkan sangat tamak hendak mengambil Shinta yang bukan miliknya dari Rama.

Lanjut:  Mengenal Berbagai Jenis Kerang di Bali Shell Museum

Nilai lainnya berupa Kesetiaan, ditampilkan oleh Kumbakarna yang merupakan adik kandung dari Rahwana.

Meski ia tak setuju dengan tindakan Rahwana, namun sebagai adik dan anggota kerajaan ia tetap membantu kerajaannya dalam perang menghalau pasukan Rama untuk membela negaranya.

Nilai estetika

Poin terakhir tentunya tak luput dari beragam gerakan yang begitu indah dan khas serta memiliki keunikan tersendiri sehingga layak diacungi jempol.

Tari Kecak juga menggabungkan bagaimana unsur gerak dan bunyi yang sederhana tanpa alat musik, tetap mampu ditampilkan secara baik dengan gerakan seragam sesuai ritme sebagai perlambang dari filosofi persaudaraan universal.

Fasilitas Tempat Pagelaran❤️

Meski merupakan tempat beribadah ataupun Wisata Religi, seiring banyaknya pengunjung yang tertarik untuk datang ke Uluwatu akhirnya disediakan beberapa fasilitas untuk semakin melengkapi sarana di sana diantaranya ialah :

  • Toilet

Satu hal yang tentunya tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, meski tengah berwisata dimanapun ialah ketersediaan Toilet.

Bila fasilitas yang satu ini tidak tersedia, tentu terbayang bukan bagaimana paniknyajika tiba-tiba saja ingin buang air? Tentu akan merasa tidak nyaman dan memilih berwisata di daerah lain.

  • Warung makan

Fasilitas ini pun sebenarnya optional mengingat tempat yang tengah kita tuju ialah tempat ibadah suci, bukan tobjekwisata kuliner.

Namun bagi pengunjung khususnya yang traveling dengan budget sedikit, tentu fasilitas ini akan sangat membantu. Alih-alih makan di restaurant harganya tentunya lebih mahal bila dibanding dengan warung kecil.

  • Parkir kendaraan

Tanpa fasilitas ini, mungkin jumlah pengunjung ke Pura Luhur Uluwatu tidak akan sebombastis sekarang.

Sebab tentunya wisatawan ingin mendapat kepastian keamanan kendaraan yang mereka bawa ketika menghabiskan waktu di tempat wisata tujuan.

Parkiran yang ada di Pura Luhur Uluwatu ini tergolong luas karena tak hanya mampu menampung mobil maupun motor saja, namun juga kendaraan sebesar Bus pariwisata.

Biayanya relatif murah, cukup 2 ribuan untuk motor, mobil 5 ribuan untuk mobil dan 10 ribuan buat bus rombongan.

  • Selendang

Sebagaimana tempat suci dan disakralkan, Pura Luhur Uluwatu juga mengharuskan pengunjung menggunakan selendang di pinggang untuk dapat masuk ketempat ini.

Hal ini tentunya bertujuan untuk menjaga kesucian dan menghargai tempat sakral seperti pura.

  • Guide

Untuk satu ini, sebenarnya optional apakah ingin digunakan atau tidak. Sebab tentunya ada biaya tambahan untuk membayar guide yang akan menemani Anda dan menceritakan beberapa sejarah dari Pura Luhur Uluwatu.

Harga Tiket Masuk❤️

Foto By @djati.prabawa

Meski area pertunjukan dari Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu ini berada tak jauh dari Area Parkir, namun bagi Anda yang ingin masuk ke dalam pura tentunya tak gratis.

Biaya tiketnya cukup 20 ribuan saja bagi Dewasa dan separuh harga untuk anak-anak. Nah, masih terjangkau bukan?

Sementara bagi Anda yang ingin nonton Tari Kecak pun tidak free, dapat langsung membeli tiket ditempat dengan biaya 100 ribu untuk Dewasa dan 50 ribuan buat anak-anak.

Beberapa website tour yang melayani rute Pura Uluwatu ini juga memberikan diskon bersaing bagi Anda yang ingin menyaksikan pertunjukan dengan potongan hingga 15 ribu dari tarif ditempat bagi Dewasa serta 10 ribu bagi anak-anak.

Pura Luhur Uluwatu yang menjadi tempat penyelenggaraan Tari Kecak buka mulai jam 8 pagi hingga 9 malam WITA.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan Tari Kecak, dapat datang pada sore hari karena jadwal pagelarannya dimulai pukul 18.00 WITA.

Foto By @inezputtyati

Cara Menuju Lokasi❤️

Bagi Anda yang kebetulan tengah berada di Bali dan bingung menentukan tempat liburan mana yang baiknya untuk didatangi terlebih dahulu, bisa mencoba menuju Pura Luhur Uluwatu dengan rute sebagai berikut :

Untuk wisatawan yang kebetulan baru tiba di Bali atau tengah berada di sekitar Bandara Ngurah rai, bisa mendatangi tempat yang menawarkan penyewaan kendaraan baik motor maupun mobil.

Dari situ Anda tinggal mengarahkan kendaraan menuju rute yang sama dengan GWK alias Garuda Wisnu Kencana.

Gunakan Jl.Airport NgurahRai dan teruskan hingga menemukan bundaran, dari situ beloklah ke kanan melalui Jl.By Pass Ngurah Rai.

Terus saja hingga menemukan Kantor unit lakalantas Jimbaran, kemudian menyebrang kekanan menuju jalur yang ada persis di depannya dan belokan lagi kendaraan anda ke kanan menuju Jl.Uluwatu II.

Dari situ terus saja hingga bertemu persimpangan dengan bundaran di depannya selepas RM. Darma Sokha, jangan lurus menuju ke bundaran namun tetap di jalur dengan mengambil arah kiri menuju Jl.Raya Uluwatu.

Terus saja hingga bertemu percabangan jalan sebelum homestay Batu Kandik dan ambil rute kiri. Dari situ tinggal lurus saja, pada persimpangan jalan Anda akan melihat gapura masuk menuju Pura Luhur Uluwatu.

Sementara bagi Anda yang kebetulan tengah berada di kawasan Tanah Lot, memang agak jauh rutenya.

Namun Anda dapat menggunakan Jl.Raya Tanah Lot hingga tiba di Jl.ByPass Tanah Lot. Setelah itu terus saja lurus hingga melewati SMP Pancasila Canggu sampai nanti tiba di pertigaan.

Dari pertigaan, belok kanan dan teruskan hingga bertemu pertigaan selanjutnya yang berdekatan dengan seminyak Language Canggu kemudian belokan kendaraan ke kiri.

Dari situ terus saja ikuti jalur hingga bertemu perempatan RM.Babi Guling enak sekali, ambil arah kanan lalu terus saja ikuti jalur hingga melewati Pura Dalem Penataran.

Lanjut:  10 Pantai Terindah di Daerah Nusa Dua Bali, Adakah Yang Tersembunyi dan Bisa Untuk Snorkeling?

Dari situ terus saja ikuti jalan hingga menemukan arah ke Jl.Banjar Bandung selepas Warung Sederhana dan beloklah kearah kiri.

Dari situ terus saja hingga melewati sungai lalu beloklah lagi ke kiri pada gang pertama, terus lurus hingga bertemu pertigaan dan ambil arah kanan terus lagi sampai ketemu perempatan kemudian belok ke kanan.

Teruskan hingga menemukan Mall Bali Galeria lalu terus saja melewati Kitchen House dari Pia Legong, tak jauh Anda akan menemukan bundaran pertama yang sama dengan rute sebelumnya dan dapat mengikuti rute yang sama.

Pun demikian dengan Anda yang berangkat dari kawasan Ubud, akan memakan waktu lebih kurang 2 jam perjalanan.

Namun Anda bisa menggunakan Bali Beach Golf sebagai patokannya lalu terus saja hingga menuju Mandara Toll Road dan exit pada bundaran yang sama dengan rute pertama, selebihnya gunakan juga jalur rute yang sama.

Penginapan dan Wisata Terdekat❤️

Foto By @vinzdevil

Naah bagi Anda yang kebetulan ingin menginap dan menghabiskan waktu disekitar Uluwatu, tentunya tak perlu repot-repot mencari penginapan.

Berikut ini daftar penginapan paling rekomendasi yang letaknya tak jauh dari Pura Luhur Uluwatu:

  1. Batu Jaran Hill
  2. Ketty Homestay
  3. Belong Bunter Homestay
  4. Bobby’s Place
  5. Puri Kelapa Guesthouse
  6. Uluwatu Surf House
  7. Bhujangga’s Village
  8. Puri Uluwatu Villas
  9. Three Monkeys Villa
  10. Mamo Hotel Uluwatu

Untuk fasilitas serta harga per malam, Anda bisa coba cek langsung di Google atau website TripAdvisor. Di situs ini infonya lengkap baik tentang fasilitas, review dan beberapa foto dari roomnya.

Sementara bagi Anda yang ingin berwisata di kawasan Uluwatu juga dapat mengunjungi beberapa daftar di bawah ini seperti :

Pantai Uluwatu

Pantai ini bak Hidden Paradise di kawasan Uluwatu Balidan memiliki nama lain Pantai Suluban.

Nama ini diambil dari bahasa Bali yakni”Mesulub” dengan arti berjalan melalui sesuatu yang ada diatas kepala manusia.

Keindahannya pun tak perlu dipertanyakan lagi, dengan hamparan pasir nan begitu putih dan lembut, dilengkapi dengan panorama laut sertapura khas Bali tentu akan membuat siapapun betah berlama-lama disini.

Pantai yang juga disebut Blue Point Beach ini juga memiliki hal menarik lainnya yakni “balkon”, yang bisa di akses dan dipergunakan selayaknya gardu pandang yang ada diatas tebing untuk memperluas view.

Pantai Nyang-nyang

Satu lagi pantai berpasir putih dan lembut dari kawasan Uluwatu Bali yang patut anda kunjungi ketika tengah berwisata.

Hamparan pasir putihnya pun tersebar luas serta memiliki batuan karang berwarna kehijauan saat diterpa cahaya mentari, sehingga membuat suasana semakin asyik untuk melakukan pengambilan gambar, foto pre-wedding maupun clip video log youtube.

Meski memiliki nama unik, jalur yang perlu ditempuh sebelum tiba ke pantainya membutuhkan sedikit tenaga selayaknya orang hiking.

Meski demikian, pemandangan alam sekitar pantai cukup sepi dibanding pantai lainnya sehingga membuat segala lelah yang melanda tubuh terbayar dan sirna begitu saja.

Meski demikian pantai dekat Pura Luhur Uluwatu ini, merupakan pantai yang cocok untuk melakukan surfing dibandingkan untuk berenang maupun bermain air dengan kedalamannya.

Pantai Pandawa

Belum sampai di Pantai Pandawa, Anda sudah akan takjub dengan tebing kapur yang telah tertata rapih sepanjang perjalanan menuju ke Pantai satu ini.

Sama dengan 2 pantai sebelumnya, Pantai ini juga memiliki hamparan pasir putih luas dan dilengkapi dengan beberapa perahu kano sertakursi lengkap dengan payungnya.

Salah satu hidden paradise in uluwatu ini, berada di balik bukit besar dengan 2 tebing besar di kiri dan kanannya serta patung para pandawa yang berjajar berurutan 5 buah juga 1 patung dewi Kunti.

Pantai Jimbaran

Pantai ini memang sama dengan pantai lainnya yang berpasir putih, namun bedanya spot tersebut lebih dikenal sebagai sentra kuliner bagi pecinta seafood.

Awalnya pantai ini hanyalah kampung bagi para nelayan yang bermata pencaharian sebagai pencari ikan dan hasil laut lainnya.

Lambat laun para nelayan berinisiatif untuk menjadikan kawasan ini sebagai sentra kuliner bagi seafood, dengan menu andalan ikan asap.

Kesegaran seafood yang baru saja ditangkap, dibakar dengan sabut kelapa dan disajikan dengan sambal matah khas Bali tentu menjadikan rasanya begitu semarak di lidah.

Bagaimana? Tertarik untuk menghabiskan waktu di Uluwatu dan menyaksikan indahnya ragam gerak yang dilakukan para penari saat mempertunjukan Tari Kecak lengkap dengan kostum & berbagai property di tempat ini?

Anfa juga bisa loh mempelajari gerakan Tari Kecak, langsung aja kunjungi Pura Luhur Uluwatu dan Sanggar Uma Dewi.Coba deh rasakan sensasinya menyaksikan pagelaran Tari Kecak Uluwatu.

Untuk keterangan lebih lanjut ataupun voucher promo lainnya, silahkan hubungi no yang tertera di awal artikel ya! Yuk visit Bali !


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!