Tugu Pancoran Jakarta Selatan

Lokasi: Jl. Jend. Gatot Subroto, RT.1/RW.1, Menteng Dalam, Pancoran, Kota Jkt Selatan 12780
Maps: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: –

Jakarta sebagai ibukota Indonesia memiliki kisah dan juga peninggalan sejarah yang cukup banyak tersebar di sini.

Mulai dari museum hingga tugu atau patung sebagai bukti sisa-sisa peninggalan sejarah pada masa kemerdekaan masih ada sampai sekarang.

Salah satu bukti dari sisa-sisa tersebut adalah patung atau Tugu Pancoran yang berada di daerah Jakarta Selatan.

Foto By @fery_phs

Tugu ini sangat terkenal di Jakarta. Bahkan sosok musisi ternama Indonesia yaitu Iwan Fals memasukkan nama tugu ini sebagai salah satu lagu miliknya yang ternama yaitu Sore Tugu Pancoran.

Lagu yang termasuk ke dalam album yang berjudul sama ini dirilis tahun 1985 yang berbarengan dengan film yang dibintangi oleh musisi bernama Virgiawan Listanto ini.

Lagu Sore Tugu Pancoran termasuk salah satu lagu akustik yang cukup digandrungi oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan juga Jakarta pada khususnya.

Lagu bercerita tentang anak sekolah yang berjualan koran di sekitar Pancoran ini memang menggambarkan kerasnya hidup di Jakarta.

Lagu ini sendiri selain berlirik sosial nan sederhana, chord atau acord, not angka dan balok serta kunci gitarnya pun juga sederhana.

Hal ini menggambarkan kehidupan Jakarta yang memang cukup keras pada masa itu. Meski sudah berusia lebih dari 30 tahun, akan tetapi lagu ini tetap populer di kalangan masyarakat.

Apalagi sekarang dunia online sudah semakin merebak. Sudah banyak mp3 yang bisa di download dengan mudah dan sudah legal.

Hal ini membuktikan bahwa Pancoran memiliki kesan tersendiri di kalangan masyarakat Jakarta. Apalagi tugu ini memiliki kisah sejarah dan cerita pilu serta menyisakan misteri yang sampai sekarang belum terungkap.

Sejarah Singkat❤️

Foto By @kitfrique007

Meski sangat terkenal, ternyata banyak masyarakat Jakarta yang tidak mengetahui nama asli dari Patung Pancoran ini. Patung tersebut memiliki nama yaitu Patung Dirgantara.

Patung Dirgantara ini letaknya berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto yang berseberangan langsung dengan Wisma Aldiron Dirgantara, Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.

Patung Pancoran ini dirancang oleh salah satu seniman ternama dari Yogyakarta, yaitu Edhi Sunarso.

Seniman ini merupakan keluarga Arca Yogyakarta yang menjadi salah satu perkumpulan seniman di Yogya yang sangat terkenal. Dan Edhi Sunarso merupakan pimpinan dan pembina perkumpulan tersebut.

Ketika itu Presiden RI pertama yaitu Presiden Soekarno yang memutuskan untuk membuat patung yang ditujukan guna mengenalkan dunia kepada sektor penerbangan Indonesia atau dirgantara.

Presiden RI kala itu, Bung Karno ingin patung ini menunjukkan dan juga menggambarkan mengenai manusia angkasa.

Lanjut:  10 Rekomendasi Cafe 24 Jam Daerah Jakarta Selatan Yang Oke Buat Nongkrong Setiap Saat

Tentu saja hal ini bisa menggambarkan semangat dan keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah serta berpetualang ke angkasa.

Proses pembuatan dan juga pemasangan Patung Dirgantara ini pada kala itu selalu dihadiri oleh Bung Karno.

Foto By @ezraroellstoa

Tentu saja hal ini memang membuat para aparat negara harus bergegas dan juga rela direpotkan guna menjaga keamanan sang kepala negara yang datang untuk melihat proses tersebut.

Alat pemasangannya sendiri sangat sederhana dengan memakai derek tarikan tangan yang kala itu masih kerap digunakan.

Patung Dirgantara ini memiliki berat sekitar 11 ton dan dibagi dalam bentuk potongan. Masing-masing potongan memiliki berat sekitar 1 ton.

Dan pemasangan patung Dirgantara ini mengalami beberapa kendala. Meskipun akhirnya bisa selesai pada tahun 1966.

Patung Dirgantara ini selain dimaksudnya untuk mengenalkan dunia kedirgantaraan, ternyata memiliki fungsi sebagai pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan.

Foto By @bonggalparlindunganhutagalung

Apalagi lokasinya sangat strategis. Berdekatan dengan Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah dan Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia yang berada di Jl. Gatot Subroto.

Ternyata bentuk dan wajah dari patung Dirgantara ini terinspirasi dari kosmonaut Rusia pertama yang pergi ke luar angkasa, Yuri Gagarin.

Bung Karno menyiratkan bahwa Patung Dirgantara ini ditujukan untuk menginspirasi generasi muda agar berprestasi dan memiliki kemampuan seperti Yuri Gagarin yang mampu menjadi pionir untuk terbang ke luar angkasa.

Data Patung Dirgantara❤️

Foto By @kitfrique007

Ada beberapa data yang berhubungan erat dengan Patung Dirgantara. Ternyata patung tersebut memiliki arti filosofis yang memberikan kesan keberanian dan kesatriaan dalam dunia kedirgantaraan.

Dan yang ingin ditekankan oleh Bung Karno di sini adalah sifat manusia jujur dan berani serta bersemangat untuk mengabdi kepada negara dan memberikan kemampuan terbaik untuk bangsa.

Dan patung Pancoran ini juga memberikan kesan kejantanan yang mampu memaksimalkan tenaga.

Patung Dirgantara ini terbuat dari bahan perunggu dengan berat total sekitar 11 ton. Dan tinggi dari patung ini mencapai sekitar 11 meter. Sementara tinggi untuk kaki patung atau voetstuk sendiri mencapai 27 meter.

Meski Edhi Sunarso sebagai perancang, ternyata pembangunannya diserahkan kepada PN Hutama Karya yang menggandeng IR. Sutami bertugas sebagai arsitek.

Keluarga Arca Yogyakarta yang dipimpin oleh Edhi Sunarso ini menjadi perancang utama. Dan proses pengecorannya sendiri digelar di area Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta yang merupakan pimpinan I Gardono.

Dan ternyata pembuatan patung ini membutuhkan waktu sekitar 1 tahun yaitu dari tahun 1964 – 1965. Terjadi masalah kelambatan dalam proses penyelesaiannya.

Hal ini disebabkan dengan kondisi politik di Indonesia yang sedang kacau dengan adanya peristiwa kudeta Gerakan Tigapuluh September/G30S/PKI yang terjadi di bulan September-Oktober 1965.

Foto By @khusumanusa

Meletusnya peristiwa G30S/ PKI ini ternyata patung Dirgantara belum rampung dipasang di area yang sudah ditetapkan.

Lanjut:  15 Tempat Makan di Citos Jakarta Selatan Yang Enak dan Adakah Restoran Jepang Atau Thailand?

Belum terpasangnya patung ini ternyata memberikan dampak dengan isu yang beredar bahwa patung ini memiliki bentuk seperti pencungkil mata yang digunakan oleh PKI ketika melakukan aksinya.

Untuk mengusir desas-desus dan rumor tersebut, Bung Karno bersikeras untuk menyelesaikan proses pemasangan dan juga pembangunan patung tersebut.

Hal ini juga berfungsi guna membuktikan bahwa isu ini sangat tidak mendasar. Apalagi pembangunan dan juga pembiayaan patung ini bukan dari duit negara.

Melainkan dari uang pribadi dari Bung Karno yang didapatkan dari penjualan mobil pribadi dirinya tersebut.

Dengan pembiayaan dari kantong pribadinya, terdengar desas-desus yang semakin kencang. Salah satunya adalah cerita atau mitos dan misteri yang menceritakan bahwa ada pesan khusus tersendiri yang ingin disampaikan oleh Bung Karno.

Patung Dirgantara memiliki bentuk dengan tangan menunjuk ke sebuah arah. Akan tetapi hingga sekarang masih teka-teki kemana arah yang dimaksud oleh patung tersebut.

Cerita Dibaliknya❤️

Foto By @tuarissa73

Tentang nama dari Patung Dirgantara ini seperti yang disebutkan adalah berasal dari ide Bung Karno.

Meski sekarang sudah banyak yang mengenal nama asli berkat info dari internet dan juga wikipedia, ternyata nama patung Pancoran masih dipilih oleh masyarakat sekitar.

Patung Pancoran yang menjadi salah satu jalur busway ini ingin mencerminkan kehebatan Indonesia di bidang kedirgantaraan.

Kala itu Bung Karno berkeinginan untuk meniru Rusia yang berhasil mengirimkan salah satu kosmonautnya ke luar angkasa.

Ternyata Patung Pancoran ini memiliki model tersendiri. Dengan Bung Karno sebagai model, Edhi Sunarso membuat maket untuk patokan dalam mendesain patung tersebut.

Biaya pembuatan Pantung Pancoran memang membutuhkan dana yang besar. Apalagi tempo dulu Indonesia masih berjuang setelah merdeka.

Ditambah situasi politik yang masih belum stabil. Guna mewujudkan impian membangun patung Dirgantara, Bung Karno akhirnya rela mengeluarkan biaya dengan cara menjual mobil pribadi bernilai sejarah tinggi.

Dahulu mobil Presiden sangat bernilai dan memiliki harga jual tinggi. Jika dibandingkan dengan zaman sekarang ini harganya setara dengan harga Lamborighini Gallardo Murciélago LP 670-4 SuperVeloce yang memiliki nilai mencapai 9 Milyar lebih.

Sebelum mengeluarkan dana sendiri, ternyata Edhi Sunarso lebih dahulu menanggung pembiayaan untuk mendesain patung.

Foto By @hendrybray

Bung Karno kala itu memberikan dana sebesar 1 juta rupiah. Nilai yang sangat besar pada masa itu. Dan Pemerintah membayar sebesar 5 juta rupiah dari total 11 juta rupiah yang direncanakan.

Sayangnya pergantian pemerintah tidak serta merta membuat pembayaran lunas bahkan hingga sekarang. Total biaya pembuatan dari Patung Dirgantara atau Patung Pancoran ini menghabiskan dana sekitar 12 juta rupiah.

Proses pembuatan Patung Dirgantara ini seperti yang disebutkan di awal memang menjadi perhatian khusus oleh Bung Karno.

Lanjut:  2 Daftar Pilihan Bioskop Terkenal dan Fasilitas Lengkap di Sekitar Kokas, Beserta Harga Tiketnya

Bahkan Presiden pertama Indonesia ini selalu hadir dan menyempatkan diri guna melihat proses pemasangan dari patung Dirgantara ini.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan didampingi Ir. Sutami memang menjadi perhatian dari Bung Karno itu sendiri.

Ada makna tersirat yang tertuang dalam patung Dirgantara itu sendiri. Bentuk dan sajian dari patung ini seperti seorang atlit sedang melepaskan cakram.

Bentuk kaki yang melengkung juga menjadi salah satu ciri khas tersendiri. Sementara tangan kirinya berada di bagian belakang dan memiliki posisi seperti sedang memegang piringan.

Foto By @arimacswilander

Bentuk ini menjadi teka-teki. Meski disebutkan bahwa filosofinya adalah melambangkan keberanian dan kesatria serta kejujuran.

Ternyata masih banyak yang percaya bahwa ada makna tersendiri di balik bentuk dan juga tampilan dari patung Dirgantara. Apalagi yang berhubungan dengan Bung Karno.

Patung ini mengarah ke arah mata angin sebelah utara, dengan bentuk tangan menunjuk ke sebuah arah.

Menurut filosofinya sendiri bentuk yang menunjuk ke utara ini memiliki makna bahwa masyarakat Indonesia harus tetap positif dan optimis untuk mengarah ke depan meski permasalahan terus menghantam negeri Khatulistiwa ini.

Mitos Patung❤️

Foto By @sudlens_

Patung Dirgantara ini memang tidak bisa lepas dari mitos dan cerita misteri. Bentuk dan arah yang menuju ke utara kabarnya dipercaya sebagai petunjuk mengenai letak dan posisi dari harta karun yang dimiliki oleh Bung Karno itu sendiri.

Sebagian masyarakat percaya bahwa Patung Dirgantara ini tidak mencerminkan dan melambangkan keperkasaan dunia dirgantara.

Akan tetapi menjadi petunjuk mengenai lokasi dimana Bung Karno menyimpan harta karunnya yang sangat banyak dan bisa digunakan untuk membayar utang Indonesia.

Ada yang percaya bahwa lokasi harta karun ini berada di Taman Monumen Pahlawan Proklamasi Kemerdekaan Soekarno-Hatta dan juga Kawasan Monas.

Ada pula yang menyebutkan di Istana Negara, Lapangan Banteng serta Mesjid Istiqlal dan juga Graha Angkasa Pura. Sementara ada yang percaya di tenggelamkan di bagian utara pantai Ancol.

Hal ini disebabkan tangan kanan dari patung Dirgantara ini menunjuk ke area-area tersebut. Meski begitu masih menjadi mitos dan misteri yang belum terpecahkan.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!