Bukit Gombel di Semarang

Alamat: Jl. Dr. Setiabudi No.5A, Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50262
Map: Klik Disini
HTM:
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: (024) 7475743

Jika Kalian menuju Kota Semarang dari selatan, kalian akan melalui tanjakan “Gombel”. Pemberian nama “Gombel” berdasarkan dengan sejarah, berasal saat Kyai Pandan Aran mau ziarah di makam daerah Gunung Jabalkat.

Kyai Pandan Aran melalui tanjakan yang terjal dan curam. Ketika itu tanjakan Gombel tersebut sangat sulit dilalui sebab jalannya yang berbukit.

Tetapi, hingga saat ini tidak ada petunjuk yang memberikan penjelasan mengenai pemberian nama Gombel tersebut.

Pada zaman penjajahan, terdapat seorang Dokter bernama Dr.W.T. de Vogel memberikan usulan untuk mengembangkan area Semarang Selatan kepada pemerintah Belanda.

Foto By @krisrock80

Karena pada saat itu pengembengan Semarang oleh pemerintah Belanda hanya berfokus pada bagian utara dan sekelilingnya. Untuk daerah bagian selatan banyak aera perbukitan yang belum terjamah.

Rencana untuk pengembangan tersebut ditolak oleh rakyat asli Tionghoa yang berada di kota Semarang. Dikarenakan, di area Gunung Jabalkat tersebut digunakan untuk area kuburan pengganti dari area kuburan Pekojan.

Pada akhirnya, penguasa wilayah tersebut Mr. Baron van Heeckeren memberikan usul agar kuburan di area tersebut khusus untuk kerabat dekat yang sudah dikuburkan di tempat itu.

Saat ini area tersebut kawasan Kedungmundu. Perluasan Semarang di wilayah selatan mulai tahun 1909. Mempunyai dalih untuk menyelesaikan pemenuhan untuk kebutuhan pemukiman.

Di tahun 1920-an mulai bermunculan perumahan-perumahan di kawasan Bukit Gombel. Letak pemukiman disesuaikan dengan kondisi alam yang keadaan topografi berbukit.

Lain dari itu, pemandangan begitu indah dan menarik mengarah ke lautan di arah utara. Pemandangan kota Semarang merupakan daya Tarik pembangunan pemukiman di area Gombel.

Tetapi karena itu mulai timbul dampak negatif. Karena ekosistem menjadi terganggu karena banyaknya pembangunan yang terjadi di area tersebut.

Foto By @ameliafianyahsan

Ketika hujan turun, Semarang sering sekali banjir dikarenakan air kiriman dari Semarang bagian atas, salah satu nya adalah Gombel.

Tidak hanya itu, di kawasan Gombel seringkali terjadi tanah longsor. Terjadinya tanah longsor di area Gombel sudah terjadi dari dulu. Pada tahun 1929 pernah terjadi tanah longsor di jalan Gombel Lama hingga jalan tersebut terputus.

Tindakan yang diambil oleh pemerintah Belanda yaitu membuat jalanan baru yaitu Jalan Setiabudi, mulai dibuat pada tahun 1934.

Lanjut:  Daftar Harga Kamar Louis Kienne Hotel Simpang Lima Semarang, Rooftop Infinity Pool-nya Jadi Incaran

Ruas jalanan tersebut dikenal dengan nama jalan Gombel baru yang memanjang hingga ke aera Ada Setiabudi.

Kawasan Gombel Baru mulai penuh dengan pemukiman rakyat, begitulah asal mula terdapat Gombel Lama dan Gombel Baru yang terpisah dengan hutan kecil.

Di tahun 1950, ruas jalan Gombel Baru dibangun oleh pemerintah Belanda. Walaupun sudah beraspal, jalanan yang sudah dari dahulu kala dilewati oleh kendaraan umum dan bus menuju Solo, Yogyakarata atau selatan Semarang tidak selebar pada saat ini.

Legenda Cerita Misteri
❤️

Foto By @nanangnakragil

Dibalik pemandangan indah di Gombel, terdapat bintang cerita di daerah tersebut. Yaitu mitos-mitos yang berkaitan dengan hal gaib.

Penduduk asli sekitar area tersebut percaya kalau terdapat “Wewe Gombel” (hantu perempuan) & mahluk gaib penunggu bukit Gombel tersebut.

Para penduduk yakin kalau terjadinya bencana tanah longsor atau kecelakaan-kecelakaan disebabkan oleh mahluk gaib yang berada di bukit. Mahluk gaib tersebut dikatakan sedang marah diakibatkan kawasan pertapaan mereka diganggu.

Kata penduduk setempat, di area tanjakan Gombel tersebut suka sekali terlihat hantu Wewe menggoda pengendara yang melalui jalan tersebut.

Di tanjakan tersebut sering kali terjadi kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa ataupun luka-luka.

Awal kejadiannya seringkali hantu wanita yang memakai gaun panjang berwarna putih menabrakkan diri atau menyeberang dengan mendadak atau juga melambaikan tangan di pinggir jalan area tanjakan tersebut.

Foto By @bernanti.dwisiwi

Kenapa disebut dengan Wewe Gombel? Sebab kejadian-kejadian tersebut berada di kawasan Gombel, Smg (Semarang).

Kalau kalian dari arah Jatingaleh menuju arah Banyumanik, terlihat jalan peneyelamatan dari kecelakaan yang mempunyai bentuk tanjakan kecil dan naik 75° berisi pasir.

Berdasarkan cerita, alasan tersebut yang menyebabkan sebuah hotel di area bukit Gombel tersebut jadi bangkrut.

Hotel tersebut sekarang kondisinya tak terurus & sering kali dipakai untuk bunuh diri, perkosaan dan pembunuhan yang sering terjadi pada malam hari. Dan pada siang hari dipakai untuk tempat istirahat para pemulung dan gelandangan.

Foto By @sarahariska

Bila terdapat kecelakaan lalu lintas di tanjakan Gombel dikarenakan hantu wewe gombel tersebut, warga setempat mengorbankan sapi kemudian bagian kepala di kuburkan di sana.

Kepercayaan adat tersebut telah berkurang, tetapi masih ada yang percaya akan hal itu.

Lanjut:  Daftar Harga Kamar dan Review Hotel Aston Inn Pandanaran Hotel Semarang, Simak 10 Potret Ini

Tak hanya itu, di area perbukitan Gombel terdapat bekas pemakaman China. Pemakaman itu terdapat di tengah hutan yang berada di Gombel.

Bukti adanya pernah terdapat pemakaman yaitu ada nya inskripsi (batu nisan) dengan ukuran 30 cm x 40 cm di buat untuk menenangkan ruh korban kecelakaan rombongan pengantin yang berasal dari Solo pada tahun 1960.

Terdapat juga Mata Air atau Sendang Pengantin. Kalau ada rombongan pasangan pengantin yang mau melewati area perbukitan Gombel, harus memotong ayam putih atau membuang uang koin, agar tak terjadi kecelakaan dan aman sampai tujuan.

Di kawasan Gombel Baru terdapat sebuah tugu yang cukup terkenal mempunyai nama Tugu Tabanas. Dan di tugu tersebut juga terdapat taman yang bernama Taman Tabanas.

Tetapi Taman Tabanas tersebut sekarang telah berubah menjadi sebuah Café, berserangan dengan titik penyelamatan kecelakaan lalu lintas. Yang merupakan lokasi wewe gombel dan istana setan bertempat.

Area Gombel Lama juga mempunyai lokasi lapangan golf yang cukup sepi. Pada sepanjang jalan Gombel Lama sudah penuh dengan perumahan kelas kebawah di sebelah kanan dan kiri. Hal tersebut berbanding kebalik dengan Gombel Baru.

Menurut cerita dari presenter “Masih Dunia Lain” yang sekaligus parapsychology, ada beberapa bangunan angker di Indonesia.

Salah satu yang suasana mistisnya meninggalkan kenangan di pikiran Citra adalah Hotel Skygarden kawasan Gombel, Semarang.

Foto By @meerahmi88

Hotel yang terdiri dari dua lantai tersebut begitu terkenal oleh para pejalan di tahun 1980, tetapi bangkrut dan tak terurus bangunannya.

Citra pun berkisah, “Untuk shooting di tempat tersebut tidak berlanjut, sebab peserta nya kerasukan. Para kru dan produser nya pun terkena. Sampai-sampai kita harus menuju rumah sakit yang jauhnya 1 km dari tempat itu.”

Tak hanya itu, lampu-lampu shooting pun ada beberapa yang pecah. Untuk penampakannya pun tertangkap oleh kamera. Citra pun bercerita lagi, “Bentuknya mempunyai sosok yang hitam, matanya runcing dan merah”.

Acara TV lain yang pernah mengulas tempat ini adalah “Mister Tukul Jalan Jalan(MTJJ)”. Presenter yang terdiri dari Tukul Arwana, Jenny Cortez, Mbah Bedjo dan Rere ini mau menelusuri, dan mengungkapkan misteri di kawasan bukit Gombel.

Salah satu tempat yang telusuri adalah Hote Skygarden. MTJJ sengaja memilih tempat ini dikarenakan ketika shooting acara “Masih Dunia Lain” banyak keanehan dan pesertanya pun kerasukan.

Lanjut:  Hotel Ciputra Semarang, Akomodasi Super Mewah dan Nyaman di Kota Lumpia Mulai Dari Rp592.000

Keindahan
❤️

Foto By @nugrahaabdisetia

Saat ini Bukit Gombel dicatat sebagai tanah tertinggi di Semarang. Karena hal itu, menjadi alasan di kawasan tersebut dijadikan pusat tower-tower pemancar radio, TV dan telekomunikasi.

Dengan banyaknya tower dibukit Gombel, tempat ini sering disebut dengan hutan tower. Indahnya nuansa dan pemandangan perbukitan tersebut di manfaatkan oleh pasangan muda untuk berpacaran.

Di bukit tersebut mempunyai panorama laut, bintang di langit dan berkerlipan lampu pada malam hari.

Tetapi di bagian bibir bukit tersebut sering kali terjadi penampakan genderuwo. Banyak orang bercerita yang pernah melihat penampakan tersebut.

Sebelum terjadi penampakan akan ada bau seperti ketela yang terbakar. Bau tersebut tiba-tiba datang menjadi tanda kalau genderuwo akan menampakan diri. Tempat biasa penampakannya di sekitar pohon dan bergelantungan.

Hotel Bukit Asri Permai Sari❤️

Foto By @nanang_coolboyz

Di kawasan Gombel ini terdapat banyak sekali penginapan. Salah satu nya adalah Hotel Bukit Asri.

Hotel Bukit Asri sangatlah mudah dicapai, hanya sekitar 20 menit dari kota Semarang, stasiun kereta api dan Bandara Ahmad Yani.

Letak hotel ini di bagian atas perbukitan, hingga akan menampilkan pemandangan yang menawan dan menarik pada siang hari ataupun malam hari.

Hotel Bukit Asri berdekatan dengan beberapa kampus di Semarang. Tak hanya itu hotel ini dengan dengan gelanggang olah raga.

Karena strategis, Hotel Bukit Asri merupakan pilihan tepat untuk mahasiswa, olahragawan, keluarga dan para pelaku bisnis yang mencari tempat istirahat dan tempat kegiatan nyaman, tenang, asri dan bersih.

Foto By @pandu_asmo

Hotel ini tersedia 40 kamar, terdiri 16 kamar standar mempunyai garasi pribadi dan 24 kamar dengan pemandangan kota Semarang. Kamar di lengkapi sambungan telepon, AC dan TV.

Fasilitas yang tersedia di hotel ini adalah restoran, room service, hotspot area, lobby & launge, meeting room dan mushola.

Foto By @emanuelagilaang

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!