Mengintip Pesona Surga Tersembunyi di Pantai Morodemak

Lokasi: Morodemak, Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59552
HTM:
Buka/Tutup:
Map: KlikDisini

foto by instagram.com/zaraahmadd_/

Jikalau Anda berkunjung ke daerah pesisir dari Kota Demak, cobalah sambangi Daerah Morodemak. Daerah ini berada di sebelah barat Kota Demak tepatnya di Kecamatan Bonang sekitar 15 kilometer dari ibu kota. Untuk mencapai tempat ini dapat melalui perjalanan darat.

Perjalanan ditempuh selama 30 menit menggunakan sepeda motor dan 45 – 60 menggunakan mobil. Membentang dengan hamparan pasir yang cukup luas, pada satu sisi pantai ini mengalami abrasi, namun daratan yang terkena justru mengalami pertambahan sebagai dampak dari sedimentasi Sungai Tuntang.

Munculnya gumuk pasir tersebut merupakan kejadian alam yang langka dan jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia. Tempat persis munculnya gumuk pasir ini adalah di muara sungai Tuntang Lama yang bertemu dengan perairan pantai Bonang.

foto by instagram.com/najiyoll/

Selain itu pantai ini juga merupakan destinasi yang pas untuk melihat sunset karena memang posisi pantainya yang menghadap ke barat.

Pantai ini merupakan poros perikanan yang penting di Jawa Tengah karena tempat ini menjadi salah satu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP). Dengan kata lain, pantai ini digunakan sebagai tempat beragam kegiatan ekonomi di perairan dan daratan.

Namun di sisi lain, manajemen pengelolaan pantai agaknya masih kurang maksimal, karena tidak adanya petugas untuk monitoring segala aktivitas yang terjadi di pantai ini.

Ragam Destinasi di Kawasan Morodemak❤️

Sepanjang perjalanan menuju pantai Morodemak, Anda akan melihat adanya ribuan perahu nelayan yang berjajar di Sungai Tuntang dan kapal – kapal yang berlabuh di dermaga.

Lanjut:  Menjelajahi Perhentian Terakhir Kanjeng Sunan Kalijaga Demak Jawa Tengah
foto by instagram.com/iamnes/

Di sekitar kawasan tersebut, ada beberapa lokasi yang dapat Anda dikunjungi seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Setelahnya Anda dapat mencicipi langsung lezatnya hasil tangkapan ikan disana.

Selain itu juga Anda dapat membawa pulang ikan basah atau ikan asin khas Morodemak, tentunya dengan harga yang sangat terjangkau. Ada yang membedakan ikan di daerah ini dari tempat lainnya, yaitu karena ikan yang ada di pantai ini masih sangat segar (diperjualbelikan dan diolah kurang dari 24 jam).

Selain TPI, terdapat juga kampung nelayan yang berlokasi di sebelah selatan, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp.1000 saja untuk dapat menyebrang kesana. Sesampainya disana, Anda akan disuguhkan beberapa spot pemancingan ikan.

foto by instagram.com/demakhariini/

Di sini Anda dapat membawa pulang ikan tersebut secara gratis dan jumlahnya tidak terbatas. Ada beberapa ikan favorit di spot pemancingan ini, seperti mujair dan bloso (tambak), ikan keting dan kedukan (patin besar ikan asin). Sedangkan hutan bakau favoritnya adalah ikan kakap dan sembilang.

Setelah puas memancing, Anda juga dapat menyewa perahu dengan harga yang relatif terjangkau untuk berkeliling pantai, sekaligus melihat aktivitas nelayan secara lebih dekat.

Jika Anda memiliki kenalan penduduk lokal, Anda tak perlu membayar sewa, namun hanya perlu membayar uang kopi dan rokok saja.

Keunikan yang Dimiliki Morodemak❤️

foto by instagram.com/demakhariini/

Tak sampai disitu saja, Morodemak menyimpan keunikan lainnya, yaitu eksotisme dari hutan bakau yang sudah tumbuh selama ratusan tahun. Hutan Bakau ini membentang bersama dengan Sungai Lebengan sepanjang 5 kilometer.

Di tempat ini juga terdapat fauna endemik asli dari Morodemak, seperti beberapa jenis ikan yaitu ikan kakap, ikan pelik merah dan putih, biawak dan juga burung.

Lanjut:  Menelusuri Jejak Sunan Bonang: Wali 9 yang Memiliki 4 Lokasi Makam

Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan momen migrasi yang dilakukan para burung, mereka berpindah ke pulau lebih lembab. Hutan bakau di Sungai Lebengan ini, menjadi salah satu tempat favorit bagi para burung karena hutannya dapat mencukupi kebutuhan makanan selama perjalanan transit para burung.

foto by instagram.com/aqmalqemal/

Namun dibalik keindahan tersebut, masih saja ada oknum bertangan nakal yang memanfaatkan momen migrasi tersebut untuk berburu. Bahkan ketika musim migrasi tiba, dengan menggunakan senapan angin dalam sehari mereka dapat mengantongi setidaknya 200 ekor burung.

Lagi-lagi manajemen pengelolaan tempat ini masih perlu ditingkatkan lagi. Tak luput juga peraturan dan sanksi jelas bagi siapa saja yang merusak ekosistem tersebut.

Menilik Uniknya Tradisi Sedekah Laut❤️

foto by instagram.com/mediaindonesia/

Keunikan dan ciri khas dari daerah Morodemak lainnya adalah di setiap tahun, para nelayan dan penduduk lokal setempat akan mengadakan event yang disebut dengan Sedekah Laut. Tradisi ini lahir sebagai bentuk rasa syukur dari warna lokal setempat atas segala limpahan rezeki hasil laut dari Tuhan.

Tradisi ini biasanya menggunakan berbagai kapal untuk mmbawa para warga yang turut serta merayakan pawai.
Pawai ini biasanya diselenggarakan sepekan seusai Idul Fitri atau pada bulan Syawal. Tradisi ini hadir sebagai salah identitas dan kekayaan budaya juga sebagai aset pariwisata bagi Morodemak dan Kabupaten Demak itu sendiri.

foto by instagram.com/amyalanam23/

Daya Tarik tradisi ini dibuktikan dengan ribuan wisatawan sengaja datang ke Morodemak untuk melihat prosesi ini dan juga menikmati berbagai agenda hiburan yang disajikan. Seperti pagelaran musik, pagelaran wayang kulit, seni Barongan, kuda lumping dan rebana modern yang dipadukan dengan tari zippin pesisiran.

Tari Zippin Khas Demak yang Memikat❤️

foto by regional.kompas.com

Tari Zippin pesisiran ini merupakan salah satu kesenian khas dari Demak. Di dalam satu grup terdiri dari tiga komponen yaitu pemusik, penyanyi dan juga penari. Tarian Zippin termasuk ke dalam tarian berciri khas islami, dikarenakan tarian ini diiringi oleh lantunan lagu-lagu kasidahan dan diiringi musik rebana.

Lanjut:  Pemandian Mata Air Senjoyo Salatiga Yang Masih Alami dan Kuno

Awal mulanya Tarian Zippin ini menggunakan syair bahasa Arab namun seiring berkembangnya zaman, terjadi alkuturasi dengan bahasa Jawa dan juga bahasa Indonesia. Berikut lagu-lagu yang digunakan juga jadi lebih meragam. Pada saat pementasan, penari dan pemusik diharuskan menggunakan baju yang tertutup.

Ragam Cita Rasa Kuliner Morodemak❤️

gambar by instagram.com/zaqzaqiz/

Untuk persoalan kuliner, Morodemak memiliki ciri khas tersendiri. Di daerah ini mayoritas masakan berbahan dasar dari ikan daripada sayuran, karena sekitar 95% mengandalkan hasil tangkapan laut. Selain itu penduduk lokal disini pun sangat inovatif dalam pengolahan berbagai jenis makanan.

Selain masakan berbahan dasar ikan, Morodemak pun memiliki rujak khas, yang disebut rujak kecap. Rasanya kurang lebih hampir seperti rujak Bali. Yang menjadi pembeda, rujak Morodemak hanya menggunakan satu bua h saja missal manga muda, kedondong dan bengkuang.


Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!